Simpang Empat, Sumatera Barat (pilar.id) – Produksi ikan pada triwulan I-2022 ini terdiri dari perikanan tangkap sebanyak 25.727 ton dan produksi budidaya sebesar 1.432 ton.
Setelah pandemi COVID-19 ini, Dinas Perikanan
tetap berusaha memacu realisasi produksi perikanan di Pasaman Barat menargetkan produksi ikan di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat mencapai 114.356 ton dari sektor budidaya dan ikan tangkap selama 2022.
“Hingga triwulan pertama produksi ikan kita sudah mencapai 27.159 ton,” tegas Kepala Dinas Perikanan Pasaman Barat Zulfi Agus di Simpang Empat, Jumat (27/5/2022).
Menurutnya hasil produksi itu cukup menggembirakan karena masih sejalan dengan target apabila produksi terus konsisten hingga akhir tahun.
Upaya untuk memacu produksi antara lain dengan memberikan bantuan sarana perikanan tangkap berupa perahu lengkap dengan alat tangkap sebanyak dua unit, bantuan alat tangkap lebih kurang 1.210 set, GPS 30 unit dan mesin kapal 31 unit.
Selain itu, memberikan bantuan paket pembudidayaan ikan lele pada enam kelompok, ikan nila pada lima kelompok, gurami satu kelompok dan mesin pakan pada dua kelompok.
Kemudian, mengoptimalkan produktivitas Balai Benih Ikan (BBI) dalam penyediaan bibit ikan dan melakukan koordinasi dengan pihak Dinas Kelautan dan Perikanan serta kementerian dalam hal peningkatan sarana perikanan tangkap.
“Kita juga berupaya menggaet berbagai bantuan budidaya seperti bantuan alat tangkap, mesin kapal dan bantuan budidaya keramba jaring apung,” cetusnya.
Pihaknya juga berencana membuat terobosan program unggulan perikanan yakni menjadikan Air Bangis sebagai kampung nelayan yang maju dengan program KALAJU (Kampung Nelayan Maju), peningkatan budidaya laut dan budidaya air tawar dan meningkatkan inovasi olahan serba ikan untuk cegah stunting.
“Dengan berbagai bantuan dan terobosan itu nantinya diharapkan produksi ikan akan meningkat,” tutur Zulfi.
Saat ini, beberapa produksi ikan yang dihasilkan di Pasaman Barat adalah tongkol, tenggiri, kakap merah, bawal, udang kelong, kerapu dan teri.
Ikan yang dihasilkan nelayan di Pasaman Barat, selain dipasarkan di Sumbar, juga di provinsi lainnya bahkan ada yang sampai ke luar negeri seperti ikan kerapu. (din/Antara)