Jakarta (pilar.id) – Leave BTS alone jadi trending setelah banyak diperbincangkan Army, penggemar BTS, Rabu (22/6/2022). Hal tersebut terjadi setelah munculnya artikel mengenai surat dari Presiden Asosiasi Penyanyi Korea kepada pihak Hybe yang meminta mereka mempertimbangkan kembali keputusan untuk hiatus.
Dilansir dari Allkpop, Rabu (22/6/2022), Lee Jae Yeon merilis pernyataan pers resmi dan mengirimkan pesan kepdaa BTS dan Label HYBE. Ia juga menuturkan bahwa keputusannya untuk mempublikasikan pernyataan tersebut tidaklah mudah, sehingga meminta mempertimbangkan pernyataan tersebut demi masa depan industri musik Korea Selatan.
Bukan tanpa sebab, Jae Yeon merasa khawatir dengan hiatusnya BTS, maka akan ada kemungkinan penurunan baik dalam segi minat Hallyu wave Korea, hingga industri pariwisata yang menurutnya hal ini berkaitan dengan masa depan Korea sebagai penghubung budaya Asia.
“Saya diliputi oleh ketakutan dan kekhawatiran saya bahwa BTS Hallyu Wave, sebuah gerakan yang memiliki kekuatan lunak budaya terbesar yang pernah disaksikan dunia, akan segera lenyap,” ujarnya.
“Jika BTS pergi, para misionaris Hallyu dan budaya Korea, Army, juga pergi. Industri pariwisata Korea Selatan akan menderita, dan akan sulit untuk mengharapkan masa depan bagi Korea Selatan sebagai hub budaya di Asia,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Lee jae Yeon juga mengungkapkan agar merevisi undang-undang kebijakan pembebasan wajib militer tidak hanya diberikan dalam bidang olahraga dan seni klasik saja, namun dapat diperluas ke budaya populer. Hal ini bertujuan agar BTS dapat terus menyebarkan budaya Kpop dan terus aktif berpromosi sebagai group.
“Undang-undang khusus yang diberikan untuk olahraga dan industri musik dan seni klasik untuk wajib militer harus diperluas ke budaya populer juga perlu perhatian dan tindakan mengenai masalah yang ada ini mendesak” tuturnya.
“Pemerintah dan nasional Majelis Korea Selatan harus memperhatikan masalah ini sehingga ledakan Hallyu dapat terus menyebar, dan BTS dapat terus berpromosi secara aktif sebagai sebuah grup. Silakan lakukan revisi undang-undang dinas militer yang ada,” ungkapnya.
Segala pernyataan yang diungkapkan oleh ketua Asosiasi Penyanyi Korea ini dinilai tidak manusiawi. Penggemar beranggapan bahwa hal tersebut semata-mata menjadikan BTS sebagai robot negara.
Army pun menyuarakannya melalui berbagai tanggapan di Twitter dengan tagline “LEAVE BTS ALONE” sebagai wujud dukungan agar pemerintah tidak sembarang memperlakukan idolanya juga agar BTS dapat memutuskan keputusannya sendiri.
“Aktivitas grup baru vakum enam hari, dan presiden asosiasi musik korea selatan sudah memohon Bangtan untuk kembali,” ujar @aiukimaru.
“Sakit hati banget bacanya. Mereka memang bangtan, tapi mereka juga manusia biasa, mereka juga mau bahagia. Biarkan mereka melakukan yg mereka inginkan. Mereka bukan mesin uang!! Leave them alone,” ucap @eonddii.
“Mereka manusia. Ada kalanya seseorang pengen istirahat sejenak sebelum kembali melangkah, lagian BTS ada buat Army, bukan buat dijadikan boneka politik. Itu urusan ibu dan para musisi yang lain, bukan tanggungjawab BTS. Leave BTS Alone,” cuit @aksarateruna.
“Aren’t your soccer players, classical musicians enough for the wave? All these years you denied their impact and now you have the audacity to call them when they’re prioritising their well being? BE SERIOUS,” tulis @ot7enthusiast7.
“Robot dipake terus juga bakal rusak. BANGTAN IS JUST A HUMAN!! 10 tahun mereka berusaha untuk tim nya sendiri di bawa peraturan yang buat mereka sesak. Namjoon nangis sampe kaya gitu ga kebayang capek nya mereka gimana. LEAVE BTS ALONE,” ungkap @2Y_yoongiyanti. (feb/hdl)