Surabaya (pilar.id) – Melihat kondisi Indonesia yang berada di negara tropis dengan temperature udara yang panas, membuat sejumlah orang yang memilik kulit dengan tingkat sensitifitas tinggi terhadap sinar matahari dapat mengakibatkan sunburn atau ruam-ruam merah di tubuh yang terkena sinar matahari.
Hal itulah yang membuat Reynafa Agustin, kemudian berinovasi untuk membuat lotion yang dapat mengatasi ruam di kulit dengan memanfaatkan antiinflamasi dan antibakteri yang terkandung di Alga Merah sebagai bahan utamanya dalam bentuk esai ilmiah, yang ia lombakan pada lomba Esai Maritim Day 2022 lalu dan berhasil menyabet juara 3, pada September 2022.
Melalui saluran telfon, Rey nama panggilannya ini menceritakan bila lomba tersebut di selenggarakan oleh Universitas Bangka Belitung dan dirinya sempat ingin tak melanjutkan kompetesi tersebut, dikarenakan tak percaya diri dengan inovasi yang ia buat.
“Saat itu aku coba tanya dengan teman ku yang beda kampus, namun ia mengatakan jika inovasi ku tidak sesuai dengan tema maritim dari sana, saya sempat putus asa dan tak ingin melanjutkan esai tersebut,” cerita perempuan 21 tahun ini.
Hingga dua minggu berlalu saat dirinya memutuskan untuk tidak menulis lagi esai tersebut. Kembali ia teringat dengan kompetisi tersebut dan perlahan muncul semangat untuk melanjutkan tulisan tersebut, karena ia pikir mengikuti lomba tersebut juga tidak ada ruginya bila tak menang.
“Pikiran saya saat itu yang penting mengumpulkan, mau menang atau kalah tidak akan rugi juga karena pendaftarannya juga gratis dan kompetisi ini sebagai tambahan portofolio saya juga, meski tak mendapat juara,” ujar mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) jurusan Kimia Industri ini.
Dalam prosesnya, ia menjelaskan bila dalam menyusun esai tersebut juga dibantu oleh dosennya yang mengatakan bila inovasinya sudah sesuai dengan tema Maritim Day yang ditetapkan panitia. Atas penilain tersebutlah, membuat Rey kembali semangat untuk menuntaskan tulisan ilmiahnya tersebut, yang meski terkendala dalam hal sharing, karena temannya yang beda kampus tersebut memiliki kesibukan sendiri dan membuat dirinya tak berekspetasi untuk menang
“Karena setidak ekspetasinya aku bisa dapat juara di lomba itu, aku sampai meninggalkan pengumuman pemenang di live Instagram mereka dan baru tahu ketika melihat di grup peserta, kalau aku dapat juara 3 dan tidak menyangka sama sekali bisa dapat,”ucap perempuan asal Nganjuk ini.
Meski begitu, kini Rey yang juga kerap mengikuti lomba esai dan menulis tulisan ilmiah tersebut, mulai mengurangi kegiatan kompetisi serupa karena kesibukan kuliahnya yang akan menginjak semester akhir ini.
“Kalau kedepannya dari esai saya ini, jika ada waktu yang tepat saya mau mengembangkan inovasi ini menjadi sungguhan, berupa produk lotion anti ruam yang dapat digunakan semua kalangan,” tutup Rey. (jel/hdl)