Jakarta (pilar.id) – Sejarah kelam jelas bukan lelucon. Apalagi ini berhubungan dengan sebuah tragedi kemanusiaan yang terjadi di masa lalu.
Ini juga yang sekarang sedang dialami tim produksi Drama True to Love, ENA. Usai dialog di salah satu adegannya memicu kontroversi, mereka langsung meminta maaf pada publik.
Diketahui, dialog kontroversial itu muncul dalam episode sembilan drama komedi romantis ini yang tayang minggu lalu.
Di salah satu adegan, karakter yang diperankan oleh Yoo In Na, Deborah, membicarakan kamp konsentrasi Auschwitz. Dialg ini muncul dalam konteks pentingnya merawat penampilan fisik seseorang.
Dalam drama tersebut, Deborah mengatakan, “Di kamp konsentrasi Auschwitz, ada tahanan yang hanya mendapatkan satu gelas air, mereka minum setengahnya dan menggunakan setengah lainnya untuk mencuci wajah mereka. Dan mereka akan menggunakan serpihan kaca untuk mencukur wajah mereka sambil melihat (bayangan mereka) di belakang nampan makanan. Dan mereka bertahan hidup.”
Karakter tersebut melanjutkan, “Merawat penampilan dan berdandan adalah masalah kelangsungan hidup. Sebagai orang lajang, bukankah saya harus mencoba bertahan hidup?”
Setelah dialog tersebut menimbulkan kemarahan dari penonton baik di dalam maupun di luar Korea, tim produksi merilis permintaan maaf resmi pada tanggal 18 Mei.
Berikut pernyataan lengkap mereka; Ini adalah tim produksi drama True to Love yang diproduksi oleh ENA. Kami meminta maaf atas ketidaknyamanan yang disebabkan oleh dialog tertentu dalam Episode 9 dari True to Love yang tayang pada tanggal 9 Mei.
Seharusnya kami membahasnya dari sudut pandang sejarah yang akurat, tetapi kami tidak memikirkan dengan baik. Tidak ada niat kami untuk menganggap enteng tragedi bersejarah, dan kami sekali lagi meminta maaf dengan tulus. Kami akan lebih berhati-hati selama proses produksi di masa depan. (ret/hdl)