Yogyakarta (pilar.id) – Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kabupaten Kulon Progo bersama Kwartir Cabang (Kwarcap) Cabang Kulon Progo menggelar Pentas Apresiasi Saka Widya Budaya Bakti Tahun 2022.
Pentas ini mengambil cerita drama tari Nyi Ageng Serang, yang disutradarai oleh Agus Kencrot, di Taman Budaya Kulon Progo, Selasa (20/9/2022).
Kepala Dinas Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kabupaten Kulon Progo, Niken Probo Laras mengatakan pentas apresiasi ini bertujuan memberi wadah pendidikan dan pembinaan bagi para pramuka penegak dan pramuka pandega, untuk menyalurkan minat, mengembangkan bakat kemampuan dan pengalaman dalam bidang pengetahuan dan teknologi.
Selain itu juga keterampilan di bidang pendidikan dan kebudayaan yang dapat menjadi bekal bagi kehidupan dan penghidupannya bagi masyarakat bangsa dan negara.
“Pentas apresiasi ini patut kita apresiasi bersama. Semoga kegiatan ini membawa pengaruh positif terutama bagi generasi muda selaku generasi penerus bangsa, yang akan melestarikan seni budaya bangsa dan mengenalkan pada generasi yang akan datang,” kata Niken.
Pentas apresiasi Saka Widya Budaya Bakti ini diikuti 50 peserta dari perwakilan siswa-siswi SLTA/ sederajat, yang sebelumnya telah melakukan kegiatan pelatihan pada 1-14 September 2022 lalu dengan menghadirkan Pj Bupati Kulon Progo, Kapolres Kulon Progo, Ketua DPRD, serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Menurutnya, pelatihan ini dapat menjadi wadah untuk anggota pramuka unutk meningkatkan diri dalam hal wawasan budaya, kesenian dan bidang yang lainnya.
Dari tujuh Krida yang ada, pada pentas apresiasai Saka Widya Budaya Bakti mengambil dua Krida yaitu Krida Bina Sejarah yang berisi materi pokok berupa keterampilan Menjadi Narasumber Teknis, Pengaman dan Pemelihara dan Jaga Wisata Sejarah, dan Krida Bina Nilai Budaya berisi materi pokok berupa keterampilan dalam Permainan Tradisional, Cerita Rakyat, Tradisi Musyawarah dan juga pengemasan Seni Pertunjukan.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Sekretaris Daerah (Sekda), Kulon Progo, Jazil Ambar Wasan mengapresiasi gerakan pramuka yang semakin inovatif dengan mengikuti perkembangan zaman.
Jazil berharap, peserta Saka Widya Budaya Bakti tidak hanya mendapatkan ilmu tetapi juga dapat meningkatkan keterampilan di bidang kebudayaan, khususnya seni tradisi sejarah dan budaya.
“Gerakan pramuka memiliki pelatihan yang semakin inovatif,” tambahnya.
Gerakan pramuka, lanjut dia, bukan hanya sekadar tepuk tangan, tali temali, bernyanyi-nyanyi, mendirikan tenda, tapi memiliki kegiatan pelatihan yang menarik dan berbeda, pelatihan yang mengajak generasi muda semakin kreatif dan inovatif sesuai perkembangan zaman yang ada saat ini.
“Menjadi seorang pramuka haruslah berani termasuk berani melakukan inovasi dan perkembangan, seorang pramuka itu juga harus terampil termasuk terampil dalam menggunakan teknologi secara positif, harus kreatif termasuk kreatif menyikapi perubahan yang ada,” tutupnya. (riz/hdl)