Jakarta (pilar.id) – Ketua MPR RI dan Ketua Penyelenggara Rapimnas serta Munas XI Partai Golkar, Bambang Soesatyo, menyatakan bahwa terpilihnya Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar secara aklamasi adalah keputusan yang tepat.
Ini menegaskan pentingnya tradisi musyawarah mufakat dalam Partai Golkar, sesuai dengan prinsip Sila Keempat Pancasila. Musyawarah ini menghindari potensi perpecahan akibat dikotomi mayoritas dan minoritas.
Bahlil Lahadalia, yang merupakan kader asli Partai Golkar, dikenal sebagai sosok tangguh yang memiliki perjalanan hidup penuh tantangan. Pengalaman hidupnya yang keras membentuknya menjadi pribadi yang mandiri, sukses menjadi pengusaha, dan kemudian dipercaya sebagai Menteri di Kabinet Indonesia Maju.
Bamsoet menekankan bahwa kesuksesan Bahlil menjadi contoh bagi para kader Golkar lainnya. “Kesuksesan adalah hasil dari kerja keras, kesabaran, dan ketekunan, bukan sesuatu yang instan,” ujar Bamsoet usai penutupan Munas XI di Jakarta, Rabu malam (21/8/2024).
Dalam acara tersebut, sejumlah tokoh penting hadir, termasuk Presiden RI Joko Widodo, Presiden Terpilih Prabowo Subianto, dan Wapres Terpilih Gibran Rakabuming Raka. Selain itu, hadir pula para pimpinan partai politik lainnya dan tokoh senior Golkar seperti Akbar Tandjung dan Aburizal Bakrie.
Bamsoet juga menyoroti bahwa tantangan politik ke depan semakin kompleks, terutama dengan kontestasi Pilkada Serentak pada 27 November 2024 yang akan dipengaruhi oleh putusan MK terkait ambang batas pencalonan kepala daerah. Meski demikian, Bamsoet optimis bahwa dengan soliditas organisasi dan loyalitas kader, Partai Golkar akan mampu mengatasi tantangan ini dan tetap berjaya.
“Golkar harus segera mengambil posisi untuk memenuhi harapan masyarakat dan menjadi solusi atas berbagai masalah bangsa,” tutup Bamsoet. (hen/hdl)