Semarang (pilar.id) – Kawasan pertanian organik ini terletak di lereng Gunung Merbabu, tepatnya di Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Lokasinya yang strategis memadu keindahan alam dan semangat para petani yang luar biasa.
Kawasan itu dikelola oleh Kelompok Petani Merbabu. Menekuni pertanian organik sejak 2008, kini, para petani sudah menuai hasil yang tak terkira. Hasil pertanian mereka bahkan sudah jadi langganan hotel berbintang sekelas Accor.
“Kami juga ekspor ke Singapura dan negara lainnya. Ada 111 macam jenis produk pertanian organik yang kami kembangkan di sini,” kata Rebo Wahono, Ketua Kelompok Tani Merbabu.
Rebo menerangkan, ada 4 kelompok tani yang tergabung dalam program itu. Tak hanya petani tua, namun anak-anak muda juga dilibatkan. “Hotel-hotel sudah pesan rutin ke kami. Beberapa kerjasama secara langsung. Jadi meski pandemi, namun penjualan masih jalan terus,” terangnya.
Pertanian organik ini sangat menjanjikan. Rebo mengaku, peningkatan hasil terjadi lebih dari 60 persen dibanding sebelumnya. “Pertama kita tidak perlu beli pupuk, pestisida dan lainnya. Semua kita bikin sendiri. Jadi organik memang sangat menjanjikan, pendapatan kami meningkat lebih dari 60 persen,” pungkasnya.
Kiprah para petani ini kemudian mengundang perhatian Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk berkunjung pada Jumat (13/5/2022).
Ganjar mengatakan, pihaknya telah meminta jajarannya agar mendorong penuh pertanian organik. Mereka yang membutuhkan bantuan, akan diberikan bantuan prioritas.
“Saya sudah minta, kalau full organik kita dorong dan kita siap bantu. Seperti ini kan bagus ya, sayurannya fresh, masih segar dan organik. Ini sudah diekspor dan menjadi langganan hotel berbintang,” ucapnya.
Ganjar mengatakan, pertanian organik di Jateng memang akan terus dikembangkan. Sudah banyak daerah yang mengembangkan pertanian organik, seperti Kudus, Boyolali dan daerah lereng gunung lainnya di Jawa Tengah.
“Nanti kita tinggal kerjasama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) atau BRIDA untuk mencari benih-benih unggul berbagai komoditas. Selain itu, kerjasama terkait manajemen, pengelolaan sampai marketing juga perlu kita tingkatkan agar ini semakin besar,” pungkasnya. (ret/hdl)