Jakarta (pilar.id) – Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) DIY menggelar Piala Soeratin 2022 yang bergulir seminggu sekali dan dimulai 25 September 2022 hingga 13 November 2022 mendatang. Pertandingan ini berlangsung di tiga venue sekaligus yakni, Stadion Mandala Krida, Lapangan Karang dan Stadion Kridosono.
Ketua Asosiasi Kota (Askot) PSSI Kota Yogyakarta, Susanto Dwi Antoro mengatakan gelaran Piala Soeratin Cup 2022 ini, dilangsungkan secara serentak dengan tiga kelompok umur yang terdiri dan 10 tim U-13, 15 tim U-15, dan 10 tim U-17.
Menurutnya, Piala Soeratin dapat menjawab terkait pembinaan usia dini pada sektor sepakbola, sehingga tumbuh kembang sekolah sepakbola ataupun akademi football dapat dikelola. Selain itu, Piala Soeratin Cup juga menjadi bagian dari PSSI Pusat untuk merekrut pemain timnas berbasis usia.
“Sepakbola juga membuat karakter anak-anak untuk bisa bermain secara kolektif atau teamwork akan membuat masa depan mereka menjadi lebih berharga dan lebih jelas terkait capaian-capaian untuk masuk ke klub maupun tim yang dicita-citakan. Sehingga pemerintah daerah, dalam hal ini melalui Askot dan Askab menfasilitasi hal tersebut, agar sepakbola yang berada di DIY akan kita bawa ke areal industri sepakbola yang sesungguhnya,” terang Antoro, di Stadion Mandala Krida, Senin (26/9/2022).
Antoro mengungkapkan, terdapat capaian lonjakan dari potensi anak-anak di Soeratin Cup 2022 dari beberapa tahun lalu yang terlihat dari pola bermain sepakbola di DIY yang sudah menerapkan pola modern. Yang dahulu tipenya masih normatif, namun sudah mengadopsi gaya asia, eropa, klub-klub besar, sehingga hari ini relatif.
Pada laga hari pertama ini, pertandingan kelompok umur U-17 ini mempertemukan JK United Bantul dengan Persikup Kulon Progo dengan skor imbang 0-0. Lalu pada pertandingan selanjutnya, Indonesia Muda klub Kota Yogyakarta vs Tunas Ngaglik Sleman dengan skor 0-1.
Lebih lanjut, pihaknya sangat bangga dan memasang target, ke depan industri sepakbola di DIY lebih melejit dan akan menorehkan prestasi, sehingga fenomena Yogyakarta selalu mengirimkan atletnya untuk duduk di timnas tidak akan hilang, serta menciptakan DIY menjadi barometer sepakbola Indonesia ataupun dunia.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI DIY, Syauqi Soeratno mengatakan pada usia Piala Soeratin ini, para pemain masih diberikan banyak kesempatan untuk mengenali dan menggali kemampuan ataupun potensi yang dimiliki.
Pendidikan karakter serta pembentukan mental menjadi suatu tujuan dalam kompetisi, klub diharapkan tidak menuntut pemain untuk selalu memenangkan pertandingan namun membangun mental agar berproses lebih matang.
“Pada usia ini, pemain diberikan kesempatan untuk mengenali kemampuannya, pada saat itu tentu kita tidak bisa menuntut kinerja kepada anak-anak kita yang masih remaja, kesempatan untuk bermain, mematangkan karakter memberikan kesempatan yang lebih luas untuk mengenal permainan itu jauh lebih penting daripada sekadar mencetak poin atau memenangkan pertandingan,” jelasnya, Senin (26/9/2022). (riz/fat)