Jakarta (pilar.id) – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, mengajak ratusan anak dari warga binaan sosial termasuk penyandang disabilitas untuk menonton film animasi Jumbo di Epicentrum XXI, Setiabudi, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 12 April 2025. Film karya sutradara Ryan Andriandhy ini dipilih karena mengangkat nilai edukatif dan pesan moral seputar persahabatan, keberanian, penerimaan diri, serta penghargaan terhadap perbedaan.
“Saya mengapresiasi Visinema Animation karena berhasil mencetak sejarah lewat film Jumbo yang menjadi film animasi Indonesia terlaris sepanjang masa,” kata Rano Karno dalam sambutannya.
Film Jumbo telah ditonton oleh 2.089.652 penonton hanya dalam 11 hari penayangan. Rano juga menyampaikan bahwa proses produksi film ini memakan waktu lima tahun dan melibatkan 420 kreator.
“Ini bukan film animasi biasa. Karena berbasis tiga dimensi, produksinya tentu jauh lebih rumit dibanding film dua dimensi. Saya mengikuti prosesnya sejak awal Ramadan hingga Lebaran. Dari lima film Indonesia yang tayang serentak, Jumbo tampil menonjol meski bersaing dengan tiga film horor,” jelasnya.
Wagub Rano optimistis jumlah penonton Jumbo akan menembus angka lima juta. Ia menilai film anak-anak seperti ini sangat penting untuk membentuk karakter generasi muda Indonesia.
“Pemprov DKI Jakarta mendukung penuh karya anak bangsa seperti Jumbo. Kami berkomitmen menjadikan Jakarta sebagai kota sinema. Ini adalah langkah awal membangun jaringan perfilman Jakarta ke tingkat internasional,” tambahnya.
Dalam kegiatan nonton bareng ini, turut hadir ratusan penyandang disabilitas dari berbagai panti sosial dan pesantren, seperti PSAA Balita Tunas Bangsa, PSBG Belaian Kasih, PSBNRW Cahaya Batin, PSAA Pitra Utama Satu, PSAA Putra Utama 3, serta Pesantren Difabel Bazis. Mereka terdiri dari penyandang tuna netra, tuna rungu, dan tuna grahita. (ted)