Film Barbie, yang disutradarai oleh Greta Gerwig, telah mengukir prestasi gemilang di pasar box office global dan berhasil memecahkan berbagai rekor. Dalam waktu hanya dua minggu sejak rilisnya, film ini telah berhasil meraih pendapatan mencapai angka 1 miliar Dolar AS.
Hal ini menjadi sorotan utama di industri perfilman, terutama di Korea Selatan, yang juga berkontribusi besar terhadap kesuksesan film ini.
Pentingnya pesan feminis yang diusung oleh film ini diakui oleh banyak pengamat. Film ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan inspirasi dan menyampaikan pesan positif tentang perempuan yang mandiri dan kuat. Menurut Dewan Film Korea, Barbie berada di posisi kedelapan dalam daftar film box office Korea selama akhir pekan.
Periode penayangan film ini, yakni dari tanggal 4 hingga 6 Agustus 2023, berhasil menghasilkan pendapatan sebesar 273.414 Dolar AS. Meskipun angka penjualan tiket awalnya hanya mencapai 1,2 persen, dibandingkan dengan 35,8 persen dari film-film lainnya,
Barbie tetap mencuri perhatian penonton. Namun, angka ini masih di bawah rilisan besar lainnya, seperti film karya Christopher Nolan berjudul Oppenheimer, yang rencananya akan tayang di Korea Selatan pada tanggal 15 Agustus 2023 mendatang.
Prestasi yang diraih oleh Barbie tidak hanya terbatas pada pendapatan box office, tetapi juga meraih ulasan positif di Korea Selatan. Menurut situs web ulasan film Naver, film ini berhasil memperoleh skor 8,2 dari 10 dan telah ditonton lebih dari 1 juta kali di negara ini.
Respon positif juga datang dari penonton di Korea Selatan, yang mengapresiasi film ini karena berhasil menghibur dan memberikan inspirasi. Khususnya, penampilan Margot Robbie sebagai Barbie dan Ryan Gosling sebagai Ken mendapat banyak pujian. Barbie dalam film ini digambarkan sebagai tokoh yang kuat dan mandiri, memberikan contoh positif bagi anak perempuan.
Keberhasilan Barbie juga terlihat dari pencapaian prestisiusnya di Korea Selatan. Film ini berhasil meraih posisi teratas dalam tangga film box office di akhir pekan pembukaannya. Diperkirakan pendapatan film ini akan melampaui angka 10 miliar won di Korea Selatan pada akhir periode pemutaran di bioskop.
Tak hanya di bioskop, respons positif terhadap Barbie juga membanjiri media sosial. Warga Korea Selatan menyuarakan pujian mereka, dengan banyak yang menilai film ini sangat menghibur dan memberikan inspirasi. Barbie dalam film dianggap sebagai sosok yang kuat dan memberikan gambaran yang baik kepada anak perempuan.
Kendati ada dugaan bahwa pesan feminisme yang diusung oleh Barbie akan berbenturan dengan budaya Korea Selatan yang masih kental, kenyataannya justru sebaliknya. Data dari Global Gender Gap Report 2022, yang diterbitkan oleh World Economic Forum, menunjukkan bahwa Korea Selatan menempati peringkat ke-99 dari 146 negara dalam hal kesenjangan gender dengan skor 0,689. Meskipun terjadi peningkatan tipis dari peringkat 102 pada tahun 2021, peringkat ini tetap jauh di bawah banyak negara maju, bahkan masih di bawah negara-negara berkembang seperti Indonesia (92), Nepal (96), Kamerun (97), dan Kamboja (98).
Korea Selatan, meskipun telah mengalami kemajuan ekonomi dan pembangunan sumber daya manusia yang signifikan, masih memiliki tantangan dalam mencapai kesetaraan gender. Namun, banyak optimisme bahwa perlahan-lahan kesenjangan ini akan menyempit seiring dengan perubahan sosial yang cepat di negara ini. Perempuan Korea Selatan semakin mandiri dan terlibat dalam berbagai aspek, baik politik maupun ekonomi, meskipun masih menghadapi stereotip dan prasangka tertentu.
Film Barbie muncul sebagai jawaban yang kuat untuk mengatasi stereotip dan prasangka tersebut. Melalui karakter Barbie yang kuat, mandiri, dan berhasil, film ini berhasil menyampaikan pesan-pesan penting. Barbie dalam film ini diperlihatkan sebagai seorang dokter, ilmuwan, dan pengusaha sukses, serta sebagai seorang ibu yang baik. Melalui karakter ini, anak perempuan di Korea Selatan diajarkan bahwa mereka memiliki potensi tanpa batas dan dapat mencapai impian mereka dengan usaha keras dan ketekunan.
Pesan mengenai kerja keras, ketekunan, dan keberanian yang diusung oleh Barbie dalam film ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam mendorong generasi muda Korea Selatan. Barbie memberikan contoh konkret tentang bagaimana mengatasi rintangan dan tetap berjuang untuk meraih tujuan, bahkan dalam menghadapi tantangan besar.
Secara keseluruhan, Barbie telah sukses menghadirkan pesan inspiratif yang relevan dengan perkembangan perempuan di Korea Selatan. Film ini bukan hanya sebuah hiburan, tetapi juga menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi semua orang, terutama generasi muda, untuk berani bermimpi dan berusaha keras menggapai impian mereka, tanpa memandang gender atau stereotip yang ada.***