Jakarta (pilar.id) – Data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim kemarau panjang di Indonesia diperkirakan terus berlanjut hingga Oktober di beberapa wilayah, bahkan mungkin sampai akhir tahun di wilayah lainnya.
Kondisi cuaca yang ada sekarang berpotensi memunculkan persoalan-persoalan baru, di antaranya masalah kekeringan di berbagai bagian wilayah di Indonesia. Kondisi ini, sayangnya juga diperparah oleh polusi udara di beberapa kota.
Untuk itu Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas, mengeluarkan imbauan kepada umat Islam untuk melaksanakan Salat Istisqa’ atau salat meminta hujan.
Dikatakan Gus Menteri, sebutan akran Menag Yaqut Cholil, Salat Istisqa’ adalah bagian dari ikhtiar batin dan harapan kita kepada Allah SWT.
“Kita memohon kepada Allah agar Dia menurunkan hujan yang lebat, merata, mengairi tanah, menyuburkan tanaman, memberi manfaat tanpa membawa bahaya, dan segera, tanpa ditunda. Amin,” katanya.
Salat Istisqa’ adalah salat sunah muakkadah yang dilakukan dengan tujuan memohon kepada Allah SWT agar Dia menurunkan hujan. Praktik Salat Istisqa’ ini pernah dilakukan pada zaman Rasulullah.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., disebutkan bahwa Nabi Muhammad Saw pernah keluar dari rumahnya untuk memohon turunnya hujan.
Nabi melaksanakan salat dua rakaat bersama-sama tanpa azan dan iqamat, kemudian memberikan khutbah dan berdoa kepada Allah SWT.
“Ketika itu, beliau mengubah arah wajahnya untuk menghadap kiblat, mengangkat kedua tangannya, dan membalikkan selendang sorbannya dari bahu kanan ke bahu kiri,” jelas Yaqut.
Tata cara Salat Istisqa’
Salat Istisqa’ dilaksanakan serupa dengan Salat Idulfitri dan Iduladha. Setelah Takbiratul Ihram, dilakukan takbir sebanyak 7 kali pada rakaat pertama dan 5 kali takbir pada rakaat kedua.
Setelah membaca Surat Al-Fatihah dan surat lainnya, dilanjutkan dengan rukuk, sujud, dan duduk tahiyyat sebelum akhirnya memberikan salam.
Khatib memberikan khotbah seperti saat Idulfitri dan Iduladha. Dalam khotbah ini, disarankan untuk mengajak umat Islam untuk bertaubat, memohon ampun atas segala dosa, serta banyak beristighfar.
Semuanya ini dilakukan dengan harapan agar Allah SWT mengabulkan kebutuhan umat Islam dan makhluk hidup lainnya saat menghadapi kemarau panjang ini. (usm/ted)