Yogyakarta (www.pilar.id) – Film ‘Losmen Bu Broto’ makin ditunggu. Pujian dari banyak pihak, di antaranya dari Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X usai menghadiri Gala Premier Film Losmen Bu Broto di Empire XXI, Yogyakarta, Sabtu (13/11/2021) sore lalu, makin mengundang penasaran.
Dikutip dari laman jogjaprov.go.id, Sri Sultan mengaku jika secara pribadi memiliki kenangan tersendiri dengan film tersebut. Dulu, ia menyaksikan di televisi.
“Harapan saya, dengan mengambil background tradisi atau budaya Jogja yang hampir 100 persen, kita kaji apakah dialog-dialog, konteks pendekatan budaya unggah-ungguh dalam film tersebut sesuai dengan masyarakat atau tidak, karena hal itu adalah nilai yang dipegang oleh masyarakat,” ungkapnya.
Ia juga menilai jika dialog egaliter khas masyarakat Jogja merupakan suatu hal yang layak diangkat dalam sebuah cerita film berlatar Jogja. “Dialog egaliter menunjukkan kedekatan satu sama lain, makanya kan dagelan itu juga asalnya dari Jogja. Membangun kebersamaan dalam satu nilai itu di situ,” jelas pemimpin yang lahir dengan nama Bendara Raden Mas Herjuno Darpito ini.
Ia menambahkan, film ini bagus karena sesuai dengan kultur lokal Yogyakarta. “Jadi komentar saya, kalau nonton film ini bagi saya bagus. Yang kedua adalah memadai dan yang ketiga aspek kultur itu memadai. Values, nilai juga memadai dalam arti bukan dalam apa yang kita pikirkan tapi apa yang kita rasakan,” urai Sri Sultan.
Dalam kesempatan itu ia hadir bersama GKR Hemas didampingi para pemeran utama film Losmen Bu Broto. Seperti Mathias Muchus (Pak Broto) dan Maudy Koesnaedi (Bu Broto), sutradara film yakni Ifa Isfansyah dan Eddie Cahyono, serta produser film Andi Boediman dan Robert Ronny.
Bagi mereka yang sudah akrab dengan sajin TVRI pada tahun 1980-an, Losmen Bu Broto tentu melekat di ingatan. Karena film ini memang diadaptasi dari drama serial TVRI tahun 1987 dengan judul Losmen.
Serial ini diciptakan oleh Tatiek Maliyati dan Wahyu Sihombing dengan jumlah total 31 episode. Sementara versi layar lebarnya berjudul Losmen Bu Broto, diproduksi Paragon Pictures, Ideosource Entertainment, Fourcolours Films, dan Ideoworks. (ret)