Surabaya (pilar.id) – Seiring melandainya pandemi tahun ini, sejumlah ruang publik di Surabaya kembali dibuka. Satu di antaranya adalah lapangan Thor yang terletak di ujung Jalan Padmosusatro, Surabaya.
Memasuki pukul 15.00 WIB, warga kota mulai berdatangan ke lapangan untuk sekadar berjalan santai atau berlari ringan di lintasan altetik yang telah mendapat pengakuan dari Federasi Atletik Internasional atau International Association of Athletics Federation (IAAF).
Bagi pecinta olahraga lari, Lapangan Thor ibarat surga. Lapangan atletik dengan delapan lintasan berbantal karet sintetis yang empuk namun kokoh membuat nyaman bagi pelari awam.
Fasilitas kelas dunia ini lebih banyak didatangi warga pada sore di akhir pekan. Jika ingin suasana yang tidak terlalu padat, anda bisa datang di hari kerja.
Daya tarik lapangan berstatus cagar budaya kota ini bukan saja milik warga Surabaya. Warga luar daerah yang tengah berada di Surabaya juga turut menikmatinya.
Sore itu, Risma, warga Blitar tengah berolahraga di dekat Museum Olahraga Surabaya yang berdekatan dengan lapangan Thor. “Ini pengalaman pertama saya berolahraga di lapangan Thor. Kebetulan saya sedang persiapan untuk tes calon siswa bintara Polri di Surabaya ” tutur Risma yang datang bersama ketiga temannya.
Sehari-hari, lapangan yang mampu menampung seribu lebih orang ini adalah rumah bagi menjadi markas bagi atlet Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Surabaya. Pemerintah Kota Surabaya memugar lapangan bersejarah ini mulai Maret 2017 dan diresmikan pada bulan Oktober di tahun yang sama. (muk, hdl)