Jakarta (pilar.id) – Selama Ramadhan, Jakarta yang menjadi wilayah hukum Polda Metro Jaya justru marak dengan tawuran.
Tawuran yang terjadi kebanyakan adalah para remaja yang nongkrong untuk menanti momen-momen Ramadhan, seperti buka puasa atau sahur.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Po Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan, pihaknya mengedepankan tindakan preemtif hingga preventif untuk menekan angka kejahatan di bulan Ramadhan.
Dia menambahkan dalam hal preemtif berbagai cara telah dilakukan, mulai dari program Polisi RW, Bhabinkamtibmas, Jumat Curhat hingga program Subuh Keliling.
Preventif juga sudah dilakukan, mulai dari patroli Perintis Presisi, Kampung Tangguh, hingga razia terus dimaksimalkan.
Selain itu, maklumat Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran terkait larangan kegiatan di bulan Ramadan terus digencarkan.
“Penerapan sanksi pidana merupakan sanksi pamungkas (terakhir) dalam penegakan hukum,” ujar Trunoyudo, Minggu (26/3/2023) dikutip dari PMJ News.
Pihaknya juga telah mengerahkan total 2.000 personel untuk patroli selama Ramadhan sendiri dikerahkan untuk mengantisipasi aksi tawuran.
“Pagelaran pelayanan Polri khusus dari Polda Metro Jaya, sekitar 2.000 personel, baik dari Polda Polres Polsek seluruhnya turun dalam melaksanakan patroli,” tuturnya.
“Kita menginginkan Jakarta menjadi rumah bersama dan nyaman serta aman dalam melakukan ibadah di bulan Ramadan,” imbuhnya. (ade)