Pontianak (Pilar.id) – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menggelar operasi pasar guna menekan terjadinya inflasi. Operasi pasar ini dilakukan menjelang Idulfitri 1444 Hijriah.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan (Perindag) dan ESDM Kalbar Syarif Kamaruzzaman mengatakan operasi pasar ini digelar di hari Senin dan Selasa setiap pekannya.
Operasi yang dilakukan di sejumlah wilayah Kalimantan Barat akan terus berlanjut tidak hanya di Bulan Ramadhan dan Idulfitri. Namun pelaksanaannya difokuskan pada wilayah yang dikhawatirkan akan terjadi inflasi.
“Kami sudah menggelar operasi pasar di Kota Singkawang di dua pasar, kemudian Pontianak empat pasar, Kabupaten Sintang dua pasar dan akan merambah ke wilayah lain,” tuturnya usai melakukan pengecekan di Pasar Kemuning Kota Baru Pontianak, Senin (17/4/2023).
Kamaruzaman menyebutkan bahwa beras yang telah di digelontorkan untuk masyarakat Kalbar mencapai 100 ton lebih.
“Kami memulai operasi pasar dari sebelum puasa jadi untuk beras yang sudah diedarkan mencapai 100 ton lebih,” cetusnya.
Kamaruzaman menjelaskan selain untuk menekan inflasi operasi pasar digelar agar masyarakat mendapat beras dengan kualitas baik namun dengan harga yang murah dan terjangkau agar dapat memenuhi zakat fitrah dan konsumsi sehari – hari.
“Untuk beras sendiri disubsidi Rp2000 dan beras baru yang diambil ini datangnya dari para petani dan langsung diaalurkan dalam operasi pasar,” urainya.
Mantan Plt Sekda Sambas ini menambahkan terkait harga jual beras dibawah harga eceran tertinggi di pasaran, yang tentu diharapkan menjadi daya tarik masyarakat untuk membeli beras pilihan pemerintah.
Karenanya operasi pasar ini ditargetkan terus berlanjut. “Bahwasannya program ini merupakan program pemerintah provinsi, dan kami akan terus melakukanya meski sekarang kondisi sudah stabil namun program tetap kita jalankan,” pungkasnya. (din)