Surabaya (pilar.id) – Seorang perempuan bernama Ida Dayak belakangan ini menjadi viral di berbagai media sosial. Ia berasal dari Kalimantan Timur dan berhasil menarik perhatian warganet karena keahliannya dalam menyembuhkan berbagai macam penyakit secara instan.
Dalam video yang tersebar di media, Ida Dayak melakukan pengobatan dengan cara mengoleskan minyak Bintang ke tubuh pasien, lalu melakukan doa dan ritual tarian kecil khas suku Dayak. Namun setelah itu, pasien bisa sembuh dalam waktu yang singkat.
Menanggapi hal tersebut, Maya Septriana SSi Apt MSi, seorang dosen program studi Pengobatan Tradisional di Fakultas Vokasi (FV), Universitas Airlangga, menyatakan bahwa ada dua hal yang beririsan antara pengobatan Ida Dayak dan pengobatan tradisional pada umumnya, yaitu teknik pijat dan penggunaan minyak herbal.
Maya menjelaskan bahwa teknik pijat yang digunakan Ida Dayak adalah teknik usapan yang umumnya digunakan dalam pengobatan tradisional.
Teknik ini bermanfaat untuk melancarkan peredaran darah dalam tubuh. Penggunaan minyak Bintang dari bahan herbal juga berfungsi untuk menghangatkan dan melicinkan permukaan kulit agar terhindar dari iritasi saat proses pemijatan.
Namun, Maya juga mengungkapkan bahwa ada hal-hal di luar batas yang tidak bisa dipahami dalam pengobatan Ida Dayak.
Ada pengaruh luar seperti tradisi turun temurun, spiritual, atau religiusitas tertentu yang mempengaruhi teknik pengobatannya. Oleh karena itu, pengobatan Ida Dayak bisa dikatakan tidak berbasis ilmiah.
Maya setuju dengan tindakan pemerintah yang terus melakukan pemantauan terhadap Ida Dayak. Dalam dunia pendidikan atau kesehatan, evidence based dan penelitian memiliki peran penting, meskipun pengobatan itu dahsyat dan dipercaya oleh masyarakat.
Pemantauan pemerintah juga beralasan agar masyarakat tetap aman dan tidak terjadi hal-hal yang merugikan masyarakat.
“Jadi, di luar bahwa ibu Ida Dayak ini bisa melakukan pengobatan dengan dahsyat, maka perlu dari dunia pendidikan atau kesehatan melakukan observasi atau penelitian lebih lanjut, baik dari pijat, herbal, atau supranaturalnya. Jika itu ilmu yang kelak akan berkembang, maka kita akan berdiri bahwa ada dasar dari apa yang dilakukan bu Ida,” pungkasnya. (hdl)