Manchester (pilar.id) – Athletic Club tetap memupuk harapan menjelang leg kedua semifinal Liga Eropa UEFA melawan Manchester United, meskipun tertinggal agregat 0-3 dari leg pertama di San Mamés. Laga penentuan akan berlangsung di Old Trafford pada Kamis (8/5/2025) waktu setempat, atau Jumat (9/5/2025) dini hari WIB.
Bek tengah Athletic Club, Yeray Álvarez, dalam konferensi pers menjelang pertandingan menyuarakan optimisme dan keyakinannya bahwa timnya masih memiliki peluang untuk membalikkan keadaan.
Ia menekankan pentingnya semangat, kerja keras, dan dukungan suporter yang mulai terbentuk sejak leg pertama berakhir.
“Sejak pertandingan pertama berakhir, dengan dukungan fans, kami mulai percaya bahwa ini bisa dibalikkan,” ujar Yeray, yang sedang menjalani semifinal Eropa pertamanya pada usia 30 tahun, dikutip dari laman resmi Athletic Club.
Menurut Yeray, permainan Athletic Club di 30 menit awal leg pertama — sebelum insiden kartu merah — menunjukkan potensi tim. “Kami mendominasi dan menciptakan peluang. Itu adalah gaya sepak bola yang ingin kami tampilkan,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa walaupun tim kehilangan beberapa pemain kunci karena cedera dan sanksi, semangat para pemain cadangan sangat tinggi. “Jika Anda merasa pesimis, berarti Anda kurang percaya pada para pemain kami. Semua siap tampil dan memberikan segalanya.”
Valverde: Ini Pertandingan Terpenting Musim Ini
Pelatih Athletic Club, Ernesto Valverde, menegaskan bahwa leg kedua melawan Manchester United merupakan laga terpenting musim ini. Ia mengajak semua pihak untuk fokus pada pemain yang tersedia, dan tidak terlalu terpaku pada daftar cedera.
“Kami fokus pada yang ada. United juga kehilangan pemain, tetapi yang paling penting adalah siapa yang siap di atas lapangan,” kata Valverde.
Ia mengakui bahwa ketertinggalan 0-3 bukan tugas mudah, apalagi melawan tim sekelas Manchester United. “Ini rumit, mereka tim yang sangat berkualitas. Tapi ini sepak bola, dan segalanya bisa terjadi,” ujarnya penuh harap.
Valverde juga mengingatkan bahwa kesalahan dan kartu merah di leg pertama menjadi titik balik kekalahan mereka. “Saat bermain 11 lawan 11, kami lebih dekat ke kemenangan. Tapi mereka adalah tim yang menghukum setiap kesalahan,” tegasnya.
Meski begitu, sang pelatih merasa bangga dengan progres timnya sejauh ini di Liga Eropa. “Kami tahu bahwa dalam pertandingan seperti ini, satu menit atau satu kesalahan bisa menentukan. Kami akan siap mengambil setiap peluang,” tutupnya. (usm/hdl)