Surabaya (www.pilar.id) – Di usia 18 tahun, Benedicta Rafaella Karolusia Prasetyo tak menyangka jika dalam pertandingan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XX yang pertama kali baginya ini, dapat mendulang medali emas dari cabang Wushu.
Berawal dari keinginannya untuk bisa melakukan gerakan salto sejak usia 6 tahun, serta dukungan ayahnya yang gemar dengan film aksi China, wanita kelahiran 15 Mei 2003 ini mengikuti latihan Wushu di salah satu tempat latihan di Surabaya.
Walau terbilang dini, namun Benedicta rutin mengikuti latihan. “Seminggu bisa 2-3 hari, tetapi semakin bertambah umur dan tingkatan, intensitas latihannya semakin padat,” jelasnya.
Meski begitu, ia tetap semangat menjalani kegemarannya di dunia bela diri dari China ini. Hingga akhirnya ia berani mendaftarkan dirinya masuk Pusat Latihan Daerah (Puslada).
“Kalau sudah masuk Puslada, itu seperti sudah di kontrak untuk ikut PON,” ucapnya.
Persiapan menuju PON diperlukan waktu dua tahun. Benecdita menceritakan, jika di tahun 2019 ia sempat mengikuti training ke negeri tirai bambu selama setahun, namun karena adanya pandemi di negara tersebut, sebulan kemudian, dirinya dipulangkan ke Indonesia dan ditempatkan di asrama selama setahun.
“Di sana kami intens berlatih, dan tidak boleh sembarangan keluar asrama,” cerita mahasiswa semester satu industri kreatif ini.
Sempat berniat untuk mundur dari latihan, ia akhirnya bangkit lagi menekuni seni beladiri ini. “Sempet gak terlalu intens latihan, ketika umur 15 tahun, karna ngerasa capek aja, sekolah terus latihan,” cerita atlet muda di PON XX ini.
Selama pertandingan, ia mengaku jika sempat ragu dan tak percaya diri. Karena dari pandangannya, atlet-atlet yang ikut PON merupakan atlet yang sudah pernah ikut kejuaraan internasional.
“Ragu, takut salah itu pasti ada di benak saya, karena saya baru pertama kali iku PON,” kenangnya.
Meski sempat tak percaya diri, dirinya tetap fokus dengan kemampuannya dan akhirnya berhasil membawanya ke babak final dan meraih medali emas.
“Rasanya dapat medali ini, seperti semua sudah terbayarkan keringat dan perjuangan saya selama ini,” ucapnya dengan lega. (jel)