Jakarta (pilar.id) – Perang antara dua tim ibu kota Italia, AS Roma dan Lazio, sudah terjadi bahkan sebelum bola ditendang di atas lapangan. Psywar kedua pelatih, Jose Mourinho dan Maurizio Sarri sudah membuat suasana terasa memanas sebelum kedua tim berangkat ke stadion.
Sembari bercanda, Mourinho membandingkan kondisi skuad AS Roma yang harus menjalani pertandingan Conference League di Jumat (18/3/2022) malam. Di mana, Lazio tidak memiliki jadwal pertandingan lain. Sehingga, bisa lebih bugar ketika nantinya kedua tim bertemu di Derby.
”Tentu saya tidak senang karena ada banyak pemain yang harus bermain malam ini dan harus kembali bermain besok minggu. Sedangkan para pemain Lazio, sedang menghabiskan sore bersama Sarri sambil merokok,” kata Mourinho usai menjalani laga melawan Vittese pada Jumat (18/3/2022) dini hari.
“Sekarang, Sarri mungkin sedang di rumahnya sambil merokok. Sedangkan saya harus segera pulang dan memikirkan bagaimana para pemain bisa kembali bugar untuk bertanding di hari Minggu,” kata Mourinho memberika psywar sebelum laga.
Apakah kebiasaan Mourinho mengeluarkan kata-kata pedas dan tajam tersebut membuahkan hasil? Mungkin iya, mungkin tidak. Tetapi yang pasti, tim asuhannya AS Roma berhasil memenangi dengan skor telak di laga derby della Capitale tersebut.
Yang lebih penting, dengan tambahan tiga poin dari kemenangan atas Lazio, AS Roma berhasil menggusur Lazio dari posisi 6. Kedua klub pun kini bertukar posisi. AS Roma yang sebelum pertandingan duduk di posisi 7 kini naik ke posisi 6. Sedangkan Lazio turun ke posisi 7 setelah kalah dari Roma dengan selisi dua poin.
Kemenangan AS Roma 3-0 atas Lazio di kandang sendiri, Stadion Olimpico tidak bisa lepas dari peran striker muda asal Inggris, Tammy Abraham. Di laga tersebut, Tammy berhasil membuat brace atau dua gol, dan satu gol pelengkap lainnya dicetak Pellegrini dari tendangan bebas dari luar kotak pinalti.
Bermain di kandang, pada laga derby, Roma sudah agresif sejak kick off. Bahkan mereka berhasil mendapatkan gol cepat di menit ke-1. Bermula dari tendangan pojok oleh Pellegrini yang mengarah langsung ke gawang Lazio dan berhasil ditepis Stakosha dan membuat bola menjauh dari gawang.
Sialnya, arah bola hasil tepisan dari kiper Lazio tersebut mengarah tepat ke kaki Tammy Abraham. Striker timnas Inggris ini pun cukup menyentuh bola dengan paha dan lahirlah gol pertama AS Roma.
Lazio sebenarnya lebih banyak memiliki penguasaan bola di laga Senin (21/3/2022) dini hari tersebut. Sayang, mereka tidak mampu mendapatkan banyak peluang karena kokohnya pertahanan AS Roma.
Di sisi lain, Roma yang mengandalkan serangan balik, lebih efektif dalam mengkonversi peluang. Di menit ke 22, Roma kembali berhasil mencetak gol dari skema serangan balik cepat.
Bermula dari serangan yang diinisiasi oleh Mkhitaryan, bola kemudian diberikan kepada Karsdorp yang sudah overlap di sayap kiri penyerangan. Karsdorp kemudian membawa bola lebih dekat ke kotak pinalti sebelum mengirimkan umpan silang setengah badan.
Beruntungnya, Tammy yang berada di tiang jauh berhasil menyongsong bola tersebut dan melepaskan tendangan voli untuk membuat AS Roma menambah keunggulan menjadi 2-0.
Gol ketiga mereka lahir dari skema tendangan bebas yang dilakukan oleh Pellegini di menit ke-40. Bola mati yang diletakkan hanya dua sampai tiga meter di luar kotak pinalti itu berhasil dilesakkan dengan manis oleh Pellegrini ke pojok kiri atas gawang Strakosha.
Meski sempat menyentuh bola, namun, laju bola yang kencang tak mampu dibelokkan untuk membuat Roma Unggul 3-0 di babak pertama. Tidak ada gol lagi terjadi di babak kedua. (fat)