Surabaya (pilar.id) – Setelah mengikuti Cak, Ning Surabaya di tahun 2019, tak membuat Dian Ghea Novianti berpuas diri. Wanita kelahiran Surabaya, berlanjut mengikuti Raka-Raki yang seleksinya dilakukan secara internal oleh Cak-Ning Surabaya.
Kepada Pilar.id, ia menceritakan jika dirinya terpilih dan lolos dalam seleksi internal Cak-Ning Surabaya untuk mengikuti Raka-Raki Jawa Timur 2021 dan berhasil menjadi Raki Jawa Timur sebagai wakil 4.
“Dari seleksi internal Mei, pembekalan internal oleh senior dari akhir bulan Mei sampai Juni. Karantina Juni akhir, akhirnya karantina secara online selama 2 minggu penuh, dari pagi sampai siang. Final sebenarnya Juli, tertunda sampai bulan Oktober, bebarengan dengan launching aplikasi pariwisata di Jawa timur di Hotel Shangri-La Surabaya,” ujarnya.
Meski begitu, dirinya merasa jika prosesnya dalam mengikuti kompetisi Raka, Raki Jatim kegiatannya tak sepadat dan melelahkan saat ia mengikuti Cak, Ning Surabaya, karena hampir seluruh kegiatan seleksi Raka, Raki Jatim dilakukan secara online.
“Sometimes, rasanya seperti tidak pernah berhenti, tapi karna pandemi lumayan berkurang. Bahkan 70 persen bisa istirahat, bisa intropeksi diri apa yang kurang dari diri saya. Sebelum pandemi merasa seperti tidak ada istirahatnya, dari pagi berangkat, pulang udah malam. Tetapi aku tetap enjoy, belum ada kendala yang berarti,” cerita Ghea nama panggilannya.
Tak hanya itu, dalam menjalani kompetisi berkelanjutan dari tahun 2019 mengikuti Cak, Ning kemudian di tahun 2021 mengikuti Raka, Raki Jatim. Kerap ia mengalami jatuh bangun untuk memotivasi dirinya sendiri. Namun Ghea merasa beruntung memiliki seorang ibu yang selalu memberikan motivasi untuknya agar jangan mudah menyerah.
“Mama itu mendorong aku untuk push my self something do more. Mama memang penyemangat banget. Aku melakukan ini, dibaliknya ada nama yang harus dibahagiakan. Lagi down, harus lebih baik kedepannya,” ucap Ghea yang saat ini juga bekerja di Dinas Perhubungan (Dishub).
Ia menceritakan jika, terdapat perbedaan ketika saat ini dirinya menjadi Raki Jatim dengan ketika ia di Cak, Ning Surabaya. Dimana Ghea bisa lebih mengenal budaya dan pariwisata Jawa Timur yang tak hanya di satu kota atau kabupaten, namun mencakup seluruh Jawa Timur.
“ Cak, Ning mempelajari budaya dan pariwisata di Surabaya, sedang di Raki lebih ke Jawa Timur, serta relasi lebih banyak. Hinga sampai di seluruh Jawa timur, sempat bertugas di luar Jawa Timur,” ucap mahasiswa akhir di Universitas Terbuka (UT) di Universitas Negeri Airlangga (UNAIR) Surabaya, jurusan Administrasi Bisnis ini.
Selama menjadi Raki Jatim sejak bulan Oktober hingga kini, begitu banyak pengalaman serta kesan. Salah satunya, saat ia mengunjungi pulau Ambon dalam rangka rangka misi dagang Jawa Timur bersama Gubernur Jawa Timur serta melakasanakan Fashion Show bersama salah satu desainer terbaik Jawa Timur.
“ Pengalaman itu paling berkesan, karena tidak semua teman yang dapat kesempatan yang sama, itu hanya dipilih dari 36 pasangan, hanya dipilih 2 pasang, termasuk saya dan Raki dari Banyuwangi,” terangnya.
Kedepan Ghea yang memiliki kegemaran di dunia Kuliner ini, akan menyelenggarakan webinar mengenai perubahan iklim yang bekerja sama dengan Kementrian Lingkungan Hidup dan akan merilis sebuah buku tentang kegemarannya di bidang kuliner tahun ini.
“Acara yang bertujuan agar generasi muda lebih peduli, terhadap perubahan iklim ini, rencananya akan dilaksankan di bulan Maret 2022, ini sedang menunggu respon dari kementrian Lingkungan Hidup untuk proposal yang kami buat, semoga lolos,” jabar Ghea yang juga sebagai Duta Earth Hour Surabaya 2021 ini.
Selama mengemban sebagai Raki Jatim 2021-2022, Ghea berharap. Dirinya mampu menjalani berbagai tanggungjawabnya dengan baik dan dapat berguna dan bersinergi, serta membantu banyak orang di Jawa Timur.
“Saat ini lakukan yang terbaik dan berdoa yang terbaik aja, semoga semua target bisa tercapai dan dapat bersinergi dan membantu orang lagi,” tutup Ghea. (jel/fat)