Hong Kong (pilar.id) – Tim ahli biologi dari Hong Kong Baptist University (HKBU) berhasil mengidentifikasi dua spesies baru kerang jendela (windowpane shell), yaitu Placuna aestuaria dan Placuna vitream.
Penemuan ini meningkatkan jumlah spesies dalam genus Placuna dari lima menjadi tujuh di seluruh dunia. Penelitian tersebut telah dipublikasikan dalam jurnal akademik Ecology and Evolution.
Spesies Placuna aestuaria ditemukan di perairan Hong Kong, khususnya di estuarial Pearl River.
Nama “aestuaria” diambil dari kata Latin yang merujuk pada habitat alami spesies ini, yaitu perairan estuari. Penemuan ini dilakukan selama survei epibentik di perairan Pulau Lantau pada April 2022 dan penelitian tambahan di Cagar Alam Mai Po pada Juli 2023.
Sebelumnya, literatur mencatat bahwa spesies Placuna placenta merupakan satu-satunya kerang jendela yang ada di Hong Kong. Namun, setelah membandingkan struktur engsel dan aurikel spesimen yang ditemukan, para ahli menyimpulkan bahwa spesies baru ini berbeda dari Placuna placenta.
Profesor Qiu Jianwen, pemimpin tim peneliti, menjelaskan bahwa kemungkinan besar spesies ini telah salah diidentifikasi di masa lalu dan kini mungkin bermigrasi ke wilayah pesisir China karena perubahan iklim.
Spesies Placuna vitream ditemukan di pasar lokal Haikou Dongmen, Hainan, pada Mei 2023. Spesimen tambahan kemudian ditemukan di zona intertidal Pelabuhan Xincun, Sanya, serta di Teluk Xiajin, Xiamen.
Kerang ini memiliki tampilan cangkang menyerupai kaca dengan kilauan seperti mutiara, yang menjadi alasan pemberian namanya.
Penelitian genetik mengungkapkan perbedaan genetik sebesar 11,43 persen hingga 11,82 persen antara Placuna vitream dan Placuna placenta dari Singapura. Angka ini jauh lebih besar dibandingkan perbedaan genetik antara manusia dan simpanse.
Potensi Keberagaman Lebih Luas
Kerang jendela, juga dikenal sebagai kerang capiz, adalah bivalvia laut yang cangkangnya digunakan sejak zaman kuno sebagai pengganti kaca untuk dekorasi seperti kap lampu dan jendela.
Menurut Profesor Qiu, keragaman ukuran, bentuk, dan warna cangkang menjadi tantangan dalam mengidentifikasi spesies Placuna.
“Penemuan ini menunjukkan bahwa kerang jendela mungkin memiliki keragaman yang lebih besar dari yang kita duga sebelumnya,” katanya.
Hal ini memunculkan kebutuhan untuk menilai ulang spesies laut lainnya di Asia yang selama ini dianggap memiliki distribusi luas.
Penelitian ini didukung oleh Lantau Conservation Fund. Penemuan dua spesies baru ini tidak hanya memperluas wawasan tentang keragaman hayati, tetapi juga menyoroti pentingnya upaya konservasi dan studi lebih lanjut tentang spesies laut di wilayah Asia. (ret/hdl)