Surabaya (pilar.id) – Juru Bicara Calon Wakil Presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming Raka, Emil Elestianto Dardak, menegaskan bahwa Gibran memiliki mental baja menghadapi debat perdana cawapres yang akan digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Jumat, 22 Desember 2023 mendatang.
Penegasan ini disampaikan Emil Dardak setelah menghadiri acara konsolidasi Relawan Garuda Indonesia Maju, Senin (18/12/1973).
“Mas Gibran punya mental yang luar biasa, kuat, dan mental baja. Ini ditempa dari berbagai ikhtiar yang dilakukan selama beliau berkiprah di berbagai bidang, dan kami melihat bahwa kepemimpinan Mas Gibran ini mampu memberikan optimisme kepada timnya bahwa Mas Gibran Insya Allah akan siap menghadapi debat yang akan datang,” ujar Emil Dardak.
Wakil Gubernur Jawa Timur ini menjelaskan bahwa Gibran Rakabuming Raka telah melakukan persiapan sebelum debat antar cawapres.
“Ya tentu, dalam segala tahapan pemilu, siapapun pasti melakukan ikhtiar persiapan. Nah, tidak terkecuali Mas Gibran yang berusaha menyeimbangkan harapan masyarakat yang ingin bersapa langsung dengannya dan persiapan untuk debat. Mas Gibran sangat siap untuk debat cawapres,” ungkapnya.
Emil menambahkan bahwa Gibran baru saja berkunjung ke Kalimantan Barat dan saat ini tengah menjalankan tugasnya sebagai Wali Kota Solo serta mempersiapkan diri untuk debat.
“Tadi malam Mas Gibran baru saja balik dari Kalimantan dan selanjutnya tentu melakukan persiapan-persiapan dengan porsi yang memadai. Tapi yang paling penting adalah ikhtiar disertai dengan doa. Jadi, mudah-mudahan diberi kesehatan dan kelancaran untuk mengikuti debat yang akan datang,” tambahnya.
Emil, yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur, menyatakan bahwa Gibran mempersiapkan debat perdana cawapres dengan sikap yang normal, mengingat Gibran juga bertugas memimpin Kota Solo.
“Saya rasa begini, bahwa namanya mau memimpin negara seperti Indonesia ini, kan butuh program-program yang memang menjawab permasalahan masyarakat. Dan, ini kan paslon, Prabowo dan Gibran, saya melihat bahwa tentu yang dilakukan beliau berdua adalah saling menyelaraskan, membangun sebuah kesepahaman yang merupakan format-format keberlanjutan dari pemerintahan yang ada saat ini,” tukasnya.
“Tetapi juga tambahan-tambahan penyempurnaan-penyempurnaan untuk menjawab dan mengantisipasi tantangan dan peluang yang akan datang. Saya rasa itu yang dilakukan oleh Gibran saat-saat ini,” tegasnya. (tok/ted)