Jakarta (pilar.id) – Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia, Erick Thohir, menyoroti peran krusial mental dalam membedakan kekuatan Timnas Indonesia antara masa kini dan masa lalu. Erick menekankan bahwa keberanian dan keyakinan timnas dalam menghadapi tantangan, terutama ketika tertinggal dalam skor, merupakan faktor penentu.
Pernyataan tersebut disampaikan Erick dalam konteks pertandingan penutup Grup D Piala Asia 2023 di Stadion Al Thumama, Doha, Qatar, pada Rabu (24/1/2024) lalu. Meskipun Indonesia mengalami kekalahan 1-3 dari Jepang setelah kebobolan gol penalti cepat, Erick menyebut bahwa tim tetap mempertahankan strategi bermain dengan penuh keyakinan.
“Walaupun kemarin sayang kena penalti di awal, tapi kan mainnya masih terus confidence. Nah itu yang membedakan mental tim nasional hari ini dan masa lalu. Yang sejak dari awal, saya juga bicara dengan teman-teman media bahwa pembenahan mental harus yang utama,” ujar Erick.
Menurut Erick, penguatan mental timnas Indonesia dapat dipandang sebagai hasil dari berbagai upaya, termasuk pertandingan uji coba melawan tim-tim kuat level dunia seperti Argentina pada Juni tahun lalu. Erick menekankan bahwa pemain harus siap menghadapi tantangan tanpa memandang tinggi badan atau peringkat tim lawan.
Saat ini, Indonesia mencatat sejarah dengan berhasil lolos ke babak 16 besar Piala Asia untuk pertama kalinya. Mereka akan menghadapi tim peringkat 25 FIFA, Australia, di babak tersebut. Erick menyampaikan terima kasih kepada pemain dan pelatih yang konsisten, serta mengapresiasi dukungan dari Presiden Joko Widodo terhadap perkembangan sepak bola nasional.
Setelah pencapaian ini, Erick Thohir mengumumkan janji bonus yang lebih besar bagi para pemain dan staf tim jika Indonesia mampu melangkah lebih jauh, yakni mencapai perempat final. “Ya kalau 16 besar kan udah ada bonusnya. 8 besar? Ya ada lagi lah. Kan yang enak itu. Jadi jangan bicara bonus dulu, bicara prestasi, Alhamdulillah bonus,” tutupnya sambil tersenyum. (riq/hdl)