Surabaya (pilar.id) – Perkembangan digital saat ini semakin masif, yang pastinya membutuhkan keterampilan dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas agar bisa mengikuti perkembangan tersebut.
Hal itulah yang disadari oleh Politeknik Universitas Surabaya (Ubaya) serta Maspion IT, dengan mengadakan kompetisi nasional perlombaan pembuatan MADIG Competition tingkat SMA/SMK, yang saat ini diikuti 500 peserta
MADIG Competition sendiri merupakan kompetisi pembuatan aplikasi dan konten majalah digital tingkat nasional, yang finalnya dilaksanakan pada Sabtu (17/12/2022) di Atrium Maspion IT, Maspion Square, Surabaya.
Adapun tujuan diadakannya acara ini, seperti yang disampaikan Direktur Politeknik Ubaya, Agung Sriwardhani, ialah untuk mencari digital talent berkualitas di era digitalisasi.
“Saat ini, informasi teknologi menjadi kebutuhan yang harus dikuasai anak muda. Untuk itu, Politeknik Ubaya menggandeng Maspion IT, yang merupakan perusahaan IT terbesar di Surabaya untuk melakukan kegiatan ini bersama,” jelasnya.
Selain itu, ia menyampaikan, jika kolaborasi ini juga bertujuan untuk menjalin kerjasama dengan dunia industri, yang dimulai pada 24 November 2022 hingga 17 Desember 2022.
” Pada lomba ini, para peserta harus membuat majalah digital yang didalamnya terdapat penulisan artikel reportase, video, fotografi, dan desain layout majalah. Majalah tersebut nantinya dibuat dalam bentuk flipbook atau terhubung dengan aplikasi web,” jabarnya.
Lebih lanjut, dirinya mengatakan, jika lomba dilakukan secara tim, satu tim terdiri dari lima orang dan didampingi satu guru pendamping.
Selama berkompetisi, mereka juga diberikan pelatihan jurnalistik dan reportase oleh Agus Wijaya dan fotografi oleh Widya Indah Nurmalasari, yang keduanya merupakan dosen Politeknik Ubaya.
Setelah itu, ada juga pelatihan “Aplikasi Majalah Digital” yang dibawakan tim Warta Ubaya. Setelah itu, mereka mengikuti seleksi, dari 108 tim yang seleksi, dipilih 50 tim untuk masuk ke tahap final battle.
Pada tahap ini, peserta mempresentasikan hasil karya majalah digital yang sudah dibuat. Setelah itu dilakukan proses penjurian untuk menentukan juara satu sampai tiga, juara favorit, dan kategori terbaik serta like dan comment terbanyak.
Adanya kompetisi dari MADIG Competition ini, Agung berharap generasi muda semakin mencintai digitalisasi dan dunia IT.
“Selain itu, semoga bisa menambah kompetensi siswa melalui pelatihan yang mereka dapatkan agar semakin banyak digital talent yang berbakat dalam bidang digitalisasi,” harapnya. (jel/din)