Bogor (pilar.id) – Ganjar Pranowo menyatakan kesiapannya untuk memberlakukan pemutihan utang atau kredit macet bagi seluruh nelayan di Indonesia jika terpilih sebagai presiden. Langkah ini dianggap sebagai langkah positif untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan nelayan.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ganjar Pranowo dalam acara Food & Agriculture Summit III di IPB International Convention Center Bogor pada Selasa (19/12/2023). Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah akademisi Institut Pertanian Bogor (IPB), termasuk Rektor dan Wakil Rektor IPB, guru besar, dosen, alumni, dan civitas akademika IPB lainnya.
Dalam sambutannya, Ganjar Pranowo menyatakan keyakinannya bahwa untuk mencapai kesejahteraan nelayan, pemerintah harus memberikan dukungan agar mereka dapat menjadi lebih produktif. Selain pelatihan, pendampingan, dan bantuan alat tangkap atau subsidi solar, Ganjar menekankan pentingnya pemutihan kredit bagi nelayan yang mengalami kesulitan keuangan.
“Untuk mencapai kesejahteraan nelayan, negara harus turut serta agar mereka lebih produktif. Selain itu, pemutihan kredit nelayan yang mengalami kesulitan finansial juga perlu dilakukan. Banyak nelayan yang terhambat menikmati hasil jerih payahnya karena terbelit utang. Data menunjukkan sekitar 8,25 persen kredit macet berasal dari sektor perikanan di Indonesia,” ujar Ganjar Pranowo.
Ganjar menegaskan bahwa jumlah kredit macet tersebut, sekitar Rp186 miliar, bisa diputihkan untuk membantu nelayan agar dapat kembali produktif. Setelah itu, nelayan tersebut akan mendapatkan pembinaan dan pendampingan untuk meningkatkan keterampilan dan usahanya.
Ganjar menyoroti pentingnya peran data dalam menjalankan program ini secara efektif. Dia menegaskan komitmennya untuk menyusun dan menyelaraskan data Indonesia, termasuk data petani dan nelayan, agar program ini dapat dilaksanakan dengan baik, lancar, dan tepat sasaran.
“Data yang baik adalah kunci untuk melaksanakan tindakan afirmatif seperti ini. Saya berkomitmen untuk menyelesaikan isu data dengan menciptakan Satu Data Indonesia. KTP sakti adalah solusinya,” tambahnya.
Selain itu, Ganjar juga berkomitmen untuk mewujudkan kedaulatan laut dan mengoptimalkan seluruh potensi kekayaan maritim di Indonesia. Dia menekankan bahwa potensi ekonomi biru Indonesia sangat besar dan belum dimanfaatkan secara maksimal hingga saat ini.
“Guna mencapai pertumbuhan ekonomi yang diinginkan, kita perlu mengelola potensi ekonomi biru ini dengan baik. Budidaya rumput laut saja memiliki potensi besar di Indonesia. Jika semua potensi ini dioptimalkan, mimpi pertumbuhan ekonomi 7 persen di tahun 2045 dapat terwujud, dan Indonesia dapat menjadi salah satu negara maju,” pungkas Ganjar Pranowo. (rio/ted)