Jakarta (pilar.id) – Memeriahkan Hari Batik Nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Oktober, Istana Merdeka menjadi saksi digelarnya Istana Berbatik, sebuah gelaran yang memamerkan dan mempromosikan keindahan batik Nusantara.
Acara Istana Berbatik ini diselenggarakan di depan Istana Merdeka, Jakarta, pada hari Minggu (1/10/2023). Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dengan dukungan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, BUMN, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, sejumlah pihak swasta, dan komunitas.
Istana Berbatik menampilkan fashion show yang diperagakan oleh 506 model, termasuk para Menteri dan Wakil Menteri beserta pasangan mereka, gubernur dari seluruh provinsi, Duta Besar negara sahabat, perwakilan BUMN, serta perwakilan dari Kraton Yogyakarta, Solo, dan Cirebon, model profesional, dan public figure.
Selain fashion show, acara ini juga menampilkan penampilan dari musisi ternama seperti Rossa, Soegi Bornean, Novia Bachmid, Mirabeth, Olivia, dan dipandu oleh MC multitalenta yaitu Raffi Ahmad dan Astrid Tiar.
Fashion show Istana Berbatik memberikan kesempatan kepada para desainer lokal dan seniman batik untuk memamerkan karya terbaik mereka. Dukungan terhadap para desainer lokal dan seniman batik ini adalah langkah konkrit dalam mengembangkan batik dan industri mode Indonesia, mendorong kreativitas dan inovasi, serta memperkenalkan budaya Indonesia ke dunia fashion internasional.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menyatakan bahwa Indonesia memiliki berbagai ragam batik yang berasal dari berbagai daerah, masing-masing dengan motif dan makna yang unik.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak berbagai lapisan masyarakat agar dapat mencintai dan melestarikan budaya Indonesia, dalam hal ini batik sebagai warisan budaya bangsa yang telah mendapatkan pengakuan dari UNESCO. Batik sendiri merupakan entitas budaya bangsa yang tidak hanya dimiliki oleh satu suku, melainkan menjadi milik seluruh nusantara,” ujar Sandiaga.
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesoedibjo, yang juga menjabat sebagai Ketua Penyelenggara Istana Berbatik, mengungkapkan bahwa Istana Berbatik bukan hanya seremonial dalam memperingati Hari Batik Nasional, tetapi juga merupakan upaya untuk memamerkan kekayaan warisan budaya Indonesia.
“Kami merancang acara ini dengan tujuan untuk menyampaikan pesan bahwa batik adalah warisan budaya Indonesia yang tak pernah pudar, selalu relevan dari masa ke masa dengan dukungan masyarakat Indonesia yang senantiasa memakai batik dan mempromosikannya ke pasar internasional,” kata Angela.
Acara ini dihadiri oleh 3.190 undangan yang terdiri dari Menteri dan Wakil Menteri, BUMN, Gubernur, Duta Besar, budayawan, public figure, komunitas, dan masyarakat umum.
Melalui Istana Berbatik, diharapkan masyarakat semakin memahami dan bangga terhadap batik sebagai warisan budaya Indonesia. Acara ini juga diharapkan dapat memberikan peluang bagi industri mode lokal untuk tumbuh dan mengenalkan pesona batik ke panggung mode internasional. (hdl)