Jakarta (pilar.id) – Sekretaris Jenderal Jaringan Kemandirian Nasional (Jaman) Hadi Mustafa mengatakan bahwa saat ini perhatian publik tertuju pada sosok calon wakil presiden (cawapres) yang tepat untuk berpasangan dengan Ganjar Pranowo.
Dalam sebuah kesempatan, Ketua Umum PDIP Megawati bahkan menyebutkan bahwa dia sudah mengantongi 10 tokoh kandidat cawapres.
“Ganjar itu satset, pasnya dengan Erick Thohir yang selalu gerak cepat menyelesaikan tugas negara,” tegas Hadi di Jakarta, Rabu (3/5/2023).
Sebagai anak muda, Hadi mengaku jika dia berharap Indonesia dipimpin oleh pasangan yang paham mengatasi disrupsi akibat revolusi digital dan kemajuan teknologi.
Usia Ganjar yang saat ini 54 tahun dan Erick 52 tahun, lanjut dia, berada dalam usia produktif terbaik untuk memimpin negeri ini.
Sementara pemimpin yang sudah berusia di atas 60 tahun atau bahkan 70 tahun tidak tepat untuk memimpin bonus demografi dan mengawal visi Indonesia Emas.
Cawapres ke depan, kata Hadi, tidak cukup dengan model popularitas suara. Tetapi yang lebih penting lagi adalah kemampuan kerja yang tuntas.
Terlebih lagi, tantangan dunia saat ini masih menghadapi badai resesi ekonomi. “Istilahnya pemimpin yang sat-set dan gercep. Sat set menyelesaikan pembangunan infastruktur dan gercep menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan solusi yang tepat,” terangnya.
Seperti halnya Presiden Jokowi, kata Hadi, lebih menyukai orang yang sedikit bicara, tidak membuat gaduh, tetapi tuntas dalam tugas. Ini yang jadi alasan, mengapa Erick kerap jadi andalan Presiden Jokowi.
Sama halnya dengan sosok Luhut Binsar Panjaitan yang menjadi menteri kepercayaan presiden. Bedanya, Luhut yang sudah berniat untuk pensiun dari dunia politik pada tahun 2024 karena faktor usia. Sementara itu, Erick masih muda dan masih dapat meneruskan estafet kepemimpinan bangsa ke depan.
Erick terbukti berhasil menahkodai kementrian BUMN dan mampu membawa Indonesia lepas dari krisis covid-19 dan mengawal kebangkitan ekonomi.
Tranformasi BUMN yang dilakukan Erick, lanjutnya, juga menuai hasil. Salah satu indikatornya adalah laba perusahaan-perusahaan negara yang terus tumbuh.
Popularitas Erick juga semakin tinggi setelah sukses dipercaya jadi ketua Panitia Harlah Seabad NU, ketua panitia Resepsi pernikahan Kaesang, dan kini memimpin PSSI. Sedert bukti dan kapasitas kepemimpinan ini, lanjut Hadi, harusnya jadi modal meyakinkan Presiden Jokowi.
“Termasuk PDI Perjuangan dan koalisi besar partai Politik, tidak ragu menjadikannya sebagai cawapres berikutnya,” tandas Hadi. (hdl)