Jakarta (www.pilar.id) – Hari ini banyak yang membagikan status memperingati Hari Guru Nasional, 25 November. Maklum, profesi guru sangat melekat pada dunia pendidikan, bahkan ingatan kita.
Lantas apa perbedaan hari guru nasional saat ini dengan hari pendidikan nasional yang jatuh pada tanggal 2 Mei?
Tanggal 25 November bertepatan dengan terbentuknya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) pada 25 November 1945. Dalam sejarah pembentukan PGRI, pada 1912, guru-guru pribumi telah memiliki organisasi perjuanganbernama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB).
Lalu di tahun 1932 sebanyak 32 Organisasi guru yang berbeda latar belakangnya memutuskan untuk bersatu dan mengubah nama menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI). Hingga pada 17 Agustus 1945, di tanggal 23-25 November terselenggara Kongres Guru Indonesia di Surakarta. Di hari terakhir kongres tercetuslah kelahiran PGRI. Atas peristiwa tersebut, maka setiap 25 November diperingati sebagai hari Guru Nasional.
Berbeda cerita, dengan Hari Pendidikan Nasional yang diperingati setiap tanggal 5 Mei. Tanggal tersebut, merupakan tanggal kelahiran tokoh pendidikan Indonesia, yaitu Ki Hajar Dewantara, yang lahir pada 2 Mei 1889, dengan nama asli Mas Soewardi Soerjaningrat dan merupakan keluarga kadipaten Pakualaman, Yogyakarta
Ki Hajar Dewantara sendiri, merupakan seorang jurnalis dan aktivis pergerakan nasionalis, lulusan dokter Bumi Putera di Batavia atau nama lainnya STOVIA yang kerap mengkritik sistem pendidikan Belanda yang hanya membolehkan anak orang kaya dan keturunan orang Belanda yang boleh mengenyam pendidikan.
Hingga dirinya harus diasingkan ke Belanda pada tahun 1913 dan baru dipulangkan ke Indonesia di tahun 1919. Saat kepulangannya, tak lama ia membangun Taman Siswa sebagai sarana belajar bagi masyarakat biasa.
Atas jasanya itulah, Ki Hajar Dewantara yang memiliki semboyan “Ing ngarso sung tulodo, Ing madyo mangun karso, Tut wuri handayani” yang berarti “Di depan memberi teladan, di tengah memberi bimbingan, di belakang memberi dorongan”ini.
Ditetapkan sebagai pahlawan pendidikan Nasional dan tanggal lahirnya dijadikan sebagai peringatan Hari Pendidikan Nasional. (jel)