Jakarta (pilar.id) – Ketua Umum DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), Abdullah Mansuri, menilai, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Pertanian (Kementan) telah gagal menjaga stabilitas harga pangan di hari raya Idul Adha.
Sudah hampir satu bulan seluruh jenis cabai rawit, harganya masih tinggi. Cabai rawit merah di pasar tradisional bahkan tembus di angka Rp115 ribu hingga 130 ribu per kg. Begitupun harga bawang merah tembus di angka Rp70 ribu hingga Rp75 ribu per kg.
“Ini bukti bahwa tidak ada upaya kongkrit dari pemerintah, dalam hal ini Kemendag dan Kementan, untuk menjaga stabilitas pangan menjelang dan sesudah Iduladha,” kata Mansuri kepada Pilar.id, Selasa (12/7/2022).
Menurut dia, dua komoditas ini tidak mendapatkan sentuhan maksimal dari dua kementerian tersebut. Katanya, kenaikan dua komoditas tersebut sudah terjadi hampir satu bulan penuh.
Guna menjaga stabilitasnya harga pangan beberapa bulan yang lalu, kata Mansuri, Ikappi meminta kepada Kemendag dan Kementan untuk kembali menjaga pasokan pasca-Idul Adha.
Beberapa komoditas lain yang cukup rawan antar lain tomat, kentang, sayur mayur, ayam dan beberapa komoditas lain juga mengalami kenaikan. Komoditas pangan ini serasa tidak mendapat sentuhan dan tidak terjaga oleh kementerian terkait.
“Maka Ikappi meminta ke semua pihak untuk fokus pada beberapa komoditas pangan yang kami sebut, tidak hanya minyak goreng yang di urus tetapi komoditas lain juga harus mendapatkan perhatian khusus, banyak konsumen dan pedagang menjerit karena harganya yang terlalu tinggi,” tegasnya.
Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga seluruh jenis cabai terus mengalami kenaikan. Harga cabai merah besar naik Rp5.650 menjadi Rp84.850 per kg. Cabai merah keriting naik Rp5.950 menjadi Rp89.450 per kg. Cabai rawit hijau naik Rp2.800 menjadi Rp77.400 per kg. Cabai rawit merah naik Rp6.700 menjadi Rp102 ribu per kg. (her/hdl)