Jakarta (pilar.id) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melanjutkan program Sembako Murah sebagai bagian dari upaya pengendalian inflasi dan pemenuhan kebutuhan pangan warga.
Program ini mendapat respons positif dari masyarakat, terutama menjelang bulan Ramadan. Antusiasme warga semakin tinggi karena program ini memberikan akses mudah dan harga terjangkau untuk kebutuhan pokok, tersedia di Kantor Lurah dan Camat.
“Penerimaan positif dari warga memperlihatkan bahwa program Sembako Murah harus dilanjutkan dengan konsistensi. Selain membantu warga, program ini juga mendukung stabilitas inflasi di daerah,” ujar Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru, saat meninjau program Sembako Murah di Setiabudi, Jakarta Selatan.
Heru menjelaskan bahwa selama dua bulan terakhir, program ini telah melibatkan jenis pangan tambahan, termasuk protein hewani, untuk memastikan pemenuhan nutrisi yang seimbang bagi warga, khususnya anak-anak.
“Kami mengapresiasi peran BUMD, seperti Dharma Jaya, yang membantu melengkapi kebutuhan nutrisi dengan menyediakan telur, ikan, ayam, dan daging. Ini penting untuk mendukung gizi anak-anak dan mengurangi angka stunting,” tambah Heru.
Pemerintah juga menjamin ketersediaan kebutuhan pangan menjelang Ramadan dan Idulfitri. Heru mengimbau warga untuk berbelanja secara bijak sesuai kebutuhan.
“Kami menjamin ketersediaan dan harga pangan yang terjangkau. Program Sembako Murah ini adalah salah satu upaya kami untuk memastikan hal tersebut,” tegas Heru.
Satu paket Sembako Murah senilai Rp 100 ribu berisi berbagai bahan pokok, termasuk beras 5 kilogram, minyak goreng 2 liter, gula pasir 1 kilogram, dan tepung terigu 1 kilogram. Selain paket tersebut, warga juga bisa membeli protein hewani dengan harga yang terjangkau. (hen/hdl)