Jakarta (pilar.id) – Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI diharap bisa segera melakukan langkah nyata untuk melindungi dan mengevakuasi warga negara Indonesia di Sudan. Apalagi mereka yang berpotensi terancam keselamatannya akibat konflik bersenjata.
“Pemerintah Indonesia melalui Kemenlu RI harus segera membantu dan mengevakuasi seluruh warga Indonesia yang berada di Sudan,” kata Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW), Senin (17/4/2023).
WNI yang dimaksud, lanjutnya, termasuk para mahasiswa yang terdampak, hingga situasi keamanan dan politik di sana stabil.
Hidayat juga meminta Kemenlu RI untuk meningkatkan upaya diplomasi dan komunikasi tingkat tinggi demi jaminan keamanan bagi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Khartoum dalam melindungi atau menjalankan evakuasi para WNI di Sudan.
Menurut Hidayat, kondisi keamanan di Sudan semakin genting dan membahayakan warga, termasuk WNI dan mahasiswa Indonesia di sana.
Dia menyatakan kekhawatiran mendalam terhadap kondisi 1.209 WNI dan mahasiswa Indonesia di Sudan yang kian terancam keamanan dan keselamatannya di tengah memburuknya konflik antara Angkatan Bersenjata Sudan dengan Milisi Paramiliter Rapid Support Forces (RSF).
Hidayat berharap agar seluruh WNI dan mahasiswa Indonesia di Sudan tetap selamat dan menjaga solidaritas hingga tercapainya solusi terbaik.
Pada Minggu (16/4/2023), sedikitnya 25 orang tewas dan 183 lainnya terluka dalam bentrokan antara paramiliter dan tentara di seluruh Sudan.
Pertempuran pecah antara tentara Sudan dan pasukan paramiliter RSF di ibu kota Sudan, Khartoum, pada Sabtu (15/4/2023) pagi waktu setempat karena perebutan kekuasaan. (hdl)