Malang (pilar.id) – Lembaga Sertifikasi Profesi Wisata Hasanah Indonesia (LSP WHI) telah menyelesaikan program sertifikasi kompetensi di bidang Pariwisata dengan skema MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions). Acara ini berlangsung di Hotel Horison Jl.Trunojoyo, Batu, Malang, Jawa Timur pada tanggal 24 November 2023.
Program sertifikasi kompetensi ini merupakan bagian dari kegiatan Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi SDM Pariwisata Deputi bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yang dianggarkan pada tahun 2023.
Direktur LSP WHI, Sahlan Toro, menjelaskan bahwa program sertifikasi kompetensi di bidang pariwisata dengan skema MICE diikuti oleh 50 peserta. Lebih lanjut, Toro menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan hasil kerjasama antara Kemenparekraf dan Bank Dunia.
“Kegiatan ini sangat berguna untuk mendukung perkembangan dunia pariwisata yang saat ini sedang digenjot oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Pariwisata Indonesia semakin diminati oleh wisatawan, baik domestik maupun internasional,” ungkapnya.
Toro menekankan pentingnya sertifikasi profesi bagi dunia pariwisata, terutama bagi para pekerja. Bagi pekerja pariwisata, sertifikasi ini dapat meningkatkan kemampuan, pengetahuan, dan kepercayaan pelanggan terhadap layanan yang diberikan.
“Pariwisata yang maju harus didukung oleh sumber daya manusia yang memadai, oleh karena itu, sertifikasi ini sangat penting untuk kemajuan pariwisata di Indonesia,” tambahnya.
Sertifikasi ini menjadi bukti kompetensi bagi SDM di bidang MICE, mencakup penilaian terhadap pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja peserta.
Sebagai informasi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melaksanakan kegiatan serupa di enam destinasi prioritas, termasuk BPY (Borobudur, Prambanan, Yogyakarta), BTS (Bromo, Tengger, Semeru), Wakatobi, Danau Toba, Mandalika Lombok, dan Labuan Bajo.
Dengan adanya sertifikasi ini, diharapkan jumlah wisatawan di Indonesia akan terus meningkat, memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat lokal di sekitar destinasi pariwisata, serta pada masyarakat Indonesia secara keseluruhan.
Sejumlah peserta juga mengajukan pertanyaan terkait tindak lanjut setelah sertifikasi, seperti pelatihan berbasis kompetensi di setiap skema yang dimiliki oleh LSP WHI, yang diharapkan dapat menjadi langkah konkret untuk pengembangan industri pariwisata di Tanah Air. (mad/hdl)