Surabaya (pilar.id) – Seperti julukan yang disandang, Kota Pahlawan, Surabaya memiliki ruang etalase sejarah yang cukup banyak. Mulai dari Museum Sepuluh Nopember di area Monumen Tugu Pahlawan, Museum WR Soepratman, Museum Surabaya, Monumen Kapal Selam, dan masih banyak lagi.
Tiap tempat membawa citra, karakter, dan suguhan koleksi yang berbeda. Begitu juga Museum Dr Soetomo yang berdiri di Jalan Bubutan, Surabaya.
Diresmikan pada 2017, museum ini memajang sejumlah jejak perjalanan Dr Soetomo saat bertugas di Surabaya. Meski belum bisa disebut sebagai museum yang lengkap dan representatif, namun di tempat ini, pengunjung akan mendapat pengalaman literasi yang cukup. Khususnya untuk mengenal lebih dekat sosok Soetomo.
Sesuai namanya, museum ini menyimpan banyak benda, catatan, dan dokumentasi dari Soetomo, salah satu pendiri Budi Utomo, organisasi pemuda yang pada 20 Mei 1908.
Soetomo lahir di Desa Ngepeh, Nganjuk, Jawa Timur, dengan nama Soebroto. Di Surabaya, ia menempati sebuah rumah dalam kompleks Gedung Nasional Indonesia, berdampingan dengan kantor redaksi majalah berbahasa Jawa, Panjebar Semangat, yang dirikan Soetomo sebagai corong bagi gagasan-gagasan kemerdekaan Indonesia.
Berdasar catatan museum, sepeninggal Everdine J. Boering, istrinya, pada 17 Februari 1934, Dr Soetomo sangat terpukul. Kesehatannya makin menurun hingga empat tahun kemudian, 30 Mei 1938, Dr Soetomo wafat dan dimakamkan di area Gedung Nasional Indonesia, seperti wasiat yang ia sampaikan pada keluarganya. (muk/hdl)