Yogyakarta (pilar.id) – Prosesi ibadah dan doa bersama umat Konghucu di Klenteng Fuk Ling Miau, Gondomanan, Kota Yogyakarta berlangsung khidmat. Prosesi ini digelar untuk merayakan malam Tahun Baru Imlek 2574 Khongzil, Sabtu (22/1/2023).
Saat masuk ke klenteng, di setiap ruangan terdapat lilin berukuran besar yang berdiri di dekat altar doa. Para umat Tionghoa dengan dominasi pakaian serba merah, mengambil hio atau dupa kemudian membakarnya sambil berdoa ke para dewa yang terletak di altar, teras, dan ruang bagian dalam klenteng ini.
Di klenteng ini, terdapat beberapa Dewa, antaranya seperti Dewa Bumi, Dewa Tian, Dewa Pintu Qin dan Yudhi, Dewa Surya, Dewi Chandra dan masih banyak lagi. Biasanya, mereka akan melakukan penghormatan ke seluruh dewa yang ada di klenteng ini.
Setelah berdoa, beberapa dari umat Tionghoa mulai membakar Jinzhi atau kertas emas yang juga dikenal sebagai uang arwah atau uang orang mati. Lembaran-lembaran tersebut dijadikan persembahan bakaran menurut agama tradisional China dan penghormatan kepada leluhur.
Selain agama Konghucu, klenteng ini juga sebagai peribadahan umat Buddha. Tampak di ruang Vihara Buddha Prabha, Biksu memimpin doa bersama.
Semakin malam, suasana klenteng yang sering disebut Klenteng Gondomanan ini semakin ramai. Asap pembakaran pun banyak memenuhi ruangan di dalam klenteng. Pukul 23.00 WIB, banyak umat yang membakar lilin dengan nama masing-masing keluarga.
Prosesi ini merupakan simbol doa dan harapan yang dipanjatkan kepada Tuhan. Saat lilin dibakar, asap yang mengepul dipercaya menghantarkan doa ke Tuhan. Ukuran lilin pun beraneka ragam, ada yang kecil, sedang, besar, dan raksasa.
Lima belas menit sebelum pergantian tahun, pemimpin agama mulai memanjatkan doa bersama di depan altar diikuti memercikkan air suci kepada seluruh umat. Kemudian, tepat pukul 00.00 WIB para pemimpin agama tersebut memukul bedug atau bel sebagai tanda pergantian tahun.
Selain itu, para umat juga berkesempatan bertemu dan swafoto dengan Dewa Cai Shen atau Dewa Kekayaan. Rangkaian perayaan tahun baru tersebut ditutup dengan pesta kembang api yang digelar di halaman depan klenteng. (riz/hdl)