Jakarta (pilar.id) – PT Net Visi Media Tbk (NETV), induk usaha media penyiaran NET TV, mengumumkan pencapaian kinerjanya pada tahun 2022 dalam kondisi perekonomian global yang masih belum pulih sepenuhnya. Di tengah meningkatnya inflasi dan suku bunga acuan Bank Indonesia yang bertujuan untuk mengendalikan inflasi, pertumbuhan sektor konsumsi juga terhambat, menyebabkan penurunan pendapatan perusahaan sebesar 10,51 persen pada tahun tersebut.
CEO PT Net Visi Media Tbk, Deddy Haryanto, merujuk pada riset AC Nielsen, menjelaskan bahwa jumlah peluncuran produk baru pada tahun 2022 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, sektor usaha rintisan juga mengalami perlambatan pengeluaran iklan akibat kondisi pasar pendanaan global yang menuntut pengurangan pengeluaran untuk mempertahankan profitabilitas.
Tantangan ini memberikan tekanan pada pendapatan perusahaan pada tahun 2022 dan diharapkan menjadi tantangan yang harus dihadapi juga pada tahun 2023.
Namun demikian, riset Nielsen Indonesia juga menunjukkan bahwa media televisi masih memiliki pangsa pasar yang besar dibandingkan dengan media alternatif lainnya.
Media televisi masih menjadi pilihan utama bagi pengiklan dengan tingkat penetrasi tertinggi di rumah tangga Indonesia. CEO PT Net Visi Media Tbk, Deddy Haryanto, menjelaskan bahwa iklan televisi tetap mendominasi pangsa pasar dibandingkan dengan media lainnya.
Deddy Haryanto juga menyoroti peluang jangka panjang dalam pengembangan bisnis media televisi melalui konten kreatif dan pengembangan segmentasi pemirsa, serta monetisasi konten televisi di platform digital. Media televisi dan platform digital saling melengkapi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
Perusahaan berupaya meningkatkan pangsa pasar pemirsa televisi dengan menargetkan pemirsa keluarga yang berjiwa muda dan menyukai konten segar dan bernilai. Perusahaan berusaha mengembangkan strategi programming yang menargetkan keluarga dan pemirsa wanita.
Pada tahun 2022, perusahaan juga fokus pada efisiensi biaya program siaran dengan melakukan akuisisi program berbiaya rendah, yang berhasil menekan biaya program dan siaran sebesar 21,71 persen.
Perusahaan juga telah mengambil langkah-langkah antisipatif dalam migrasi penyiaran analog ke digital melalui kampanye komunikasi dan sosialisasi kepada pemirsa mengenai kanal frekuensi NET pada sistem penyiaran digital yang baru. Perusahaan juga menjalin kerjasama dengan penyelenggara jasa siaran multiplexing untuk menghemat investasi.
Selain itu, perkembangan media digital memberikan peluang yang menjanjikan. Tingkat penetrasi media digital yang terus bertumbuh menjadi peluang pertumbuhan yang baik bagi industri media. Perusahaan melihat peluang ini dan meluncurkan aplikasi OTT NET.VERSE pada Mei 2022. Perusahaan terus berinvestasi dalam pengembangan platform digital OTT NET.VERSE melalui pengembangan infrastruktur aplikasi dan konten yang ditargetkan untuk pemirsa digital.
Meskipun pendapatan perusahaan mengalami penurunan sebesar 10,51 persen pada tahun 2022, perusahaan berhasil mengimbangi dengan penghematan biaya program siaran yang menghasilkan efisiensi sebesar 21,7 persen. Laba kotor perusahaan mengalami kenaikan sebesar 4,96 persen. Beban umum dan administrasi juga berhasil dikurangi melalui penurunan biaya jasa profesional dan penyusutan.
PT Net Visi Media Tbk terus berkomitmen untuk menyediakan konten hiburan dan informasi yang terhubung, mendalam, dan mudah diakses bagi pemirsa.
Perusahaan menghadirkan tayangan NET melalui siaran terestrial, televisi berbayar, dan streaming online melalui YouTube, situs web, dan aplikasi NETVERSE. NETVERSE merupakan platform Over the Top (OTT) yang menyajikan konten-konten serial drama, program musik, dan talkshow berkualitas yang dapat dinikmati kapan saja dan di mana saja.
Dengan strategi yang terus ditingkatkan dan fokus pada pengembangan konten serta pemanfaatan platform digital, PT Net Visi Media Tbk berusaha menghadapi tantangan dalam industri penyiaran dan memenuhi kebutuhan pemirsa yang semakin beragam. (hdl)