Seorang developer web di Jakarta meluncurkan pertanyaan di grup WA. Katanya, secara default, di setiap instalasi WordPress, mengapa selalu ada plugin Hello Dolly?
Menurutnya, ini jadi ritual kecil tersendiri; menginstall, lalu menghapusnya begitu saja.
“Bukankah lebih baik jika kita mulai melakukan sesuatu yang lebih penting,” katanya bercanda.
Tak lama, ia pun buru-buru menulis, “Tidak, tidak, Saya tidak sungguh-sungguh memaksa WordPress menghapus plugin ini di instalasi awal WordPress”.
Pembicaraan pun berkembang. Salah satunya saat menyadari jika Hello Dolly, plugin default yang disertakan dengan setiap instalasi WordPress, sebenarnya memiliki pesan yang sangat kuat.
Di balik keberadaannya yang tidak memiliki fungsi praktis dalam mengoperasikan situs web WordPress, bahkan terkesan sekadar lelucon, nyatanya ada alasan khusus di balik Hello Dolly.
Karena ini cara WordPress memberi penghormatan lebih kepada salah satu lagu populer dari Louis Armstrong. Sang kreator, Matt Mullenweg, salah satu pendiri WordPress, juga ingin menyampaikan pesan betapa mudahnya membuat plugin WordPress.
Artinya, dalam hal ini, plugin Hello Dolly tidak hanya memberikan pengalaman pembelajaran bagi pengembang plugin WordPress, tetapi juga menjadi simbol dari komunitas WordPress yang terus tumbuh dan berkembang.
Meskipun plugin ini tidak penting untuk mengoperasikan situs web WordPress, keberadaannya sebagai plugin default memberikan kesempatan bagi pengguna baru untuk belajar tentang plugin WordPress dan cara menginstal dan mengaktifkan mereka di situs web mereka.
“Benar-benar lelucon yang panjang,” timpal developer lainnya.
Ya, mungkin terlihat seperti lelucon yang panjang, namun sebenarnya plugin Hello Dolly memiliki nilai simbolis dan edukatif yang penting bagi komunitas WordPress.
Meskipun plugin ini tidak memiliki nilai praktis yang signifikan, keberadaannya sebagai plugin default yang disertakan dengan setiap instalasi WordPress membantu untuk memperkenalkan pengguna baru pada konsep plugin dan fungsionalitas tambahan yang dapat ditambahkan ke dalam situs web WordPress.
Selain itu, keberadaannya juga menjadi bukti dari semangat inovasi dan kreativitas dalam komunitas WordPress yang terus berusaha untuk meningkatkan dan memperbaiki platform ini.
Saat mengenalkan Hello Dolly, Matt Mullenweg ingin menunjukkan kepada pengembang bahwa membuat plugin itu mudah dan dapat dilakukan oleh siapa saja dengan pengetahuan dasar tentang pengembangan web.
Dengan membuat plugin ini ia juga ingin mendorong pengembang plugin WordPress baru untuk mengembangkan ide-ide kreatif mereka sendiri.
Selain itu, Hello Dolly juga menjadi simbol dari semangat dan kreativitas yang menggerakkan komunitas WordPress, di mana orang-orang dari berbagai latar belakang dan keahlian dapat bersama-sama untuk membangun dan meningkatkan platform ini.
Saat sejumlah pengguna WordPress memilih untuk menghapus plugin Hello Dolly, ternyata ada juga yang memilih mempertahankan plugin ini. Sebagai pengingat, bahwa di balik teknologi yang bergulir dingin, ada sisi sentimental yang harusnya tetap bertahan.
Semacam ironi. Bahwa WordPress sebagai ikon teknologi yang cenderung rasional, diwarnai Hello Dolly yang berlatar belakang sentimental. Bahwa platform WordPress yang cenderung rasional dan teknologi yang maju, tetap diwarnai sisi manusiawi dan kreatif dari pengembangan teknologi.
Selain itu, keberadaan plugin Hello Dolly juga menunjukkan bahwa meskipun teknologi terus berkembang dan semakin maju, manusia masih memiliki keinginan untuk tetap terhubung dengan aspek-aspek emosional dan kultural dalam hidup mereka.
Perlu diingat, teknologi pada dasarnya adalah produk dari kreativitas manusia, dan dapat digunakan untuk meningkatkan dan memperbaiki kehidupan manusia.
Terkadang, kita mungkin terjebak dalam pemikiran bahwa teknologi adalah sesuatu yang kering, rasional, dan tanpa emosi, tetapi kenyataannya teknologi juga dapat memiliki nilai-nilai manusiawi seperti keindahan, empati, dan penghargaan.
Dalam pengembangan teknologi, tidak hanya dibutuhkan kecerdasan logis dan analitis, tetapi juga imajinasi, kreativitas, dan empati untuk memahami kebutuhan dan keinginan pengguna.
Oleh karena itu, pengembangan teknologi dapat melibatkan sisi manusiawi yang beragam, seperti seni, psikologi, antropologi, dan sebagainya.
Dengan mengakui sisi manusiawi dari pengembangan teknologi, kita dapat menciptakan produk yang lebih inovatif dan bermanfaat bagi masyarakat secara keseluruhan.
Hal ini juga dapat mempromosikan nilai-nilai positif seperti keindahan, penghargaan, dan kepedulian, dan memperkuat keterhubungan antara manusia dan teknologi.
Bahkan saat kecerdasan buatan atau AI, biasanya menggunakan pendekatan yang sangat analitis dan logis dalam pengambilan keputusan dan pemrosesan informasi, sisi kreatif dan emosional dari proses pengembangan teknologi sejatinya tetap dijaga.
Pada akhirnya, keterhubungan antara kecerdasan buatan dan sisi kreatif dan emosional manusia menjadi semakin penting dalam pengembangan teknologi.
Seiring dengan berkembangnya teknologi, kita dapat mengeksplorasi cara-cara baru untuk menggabungkan kecerdasan buatan dengan sisi kreatif dan emosional manusia untuk menciptakan produk dan layanan yang lebih inovatif, efektif, dan berkelanjutan.**