Jakarta (pilar.id) – PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Subholding Upstream Pertamina, menegaskan komitmennya dalam membangun budaya manajemen risiko untuk mendukung keberlanjutan bisnis hulu migas yang dikenal penuh tantangan dan berbiaya tinggi.
Direktur Manajemen Risiko PHE, Mery Luciawaty, mengungkapkan bahwa budaya sadar risiko atau risk culture menjadi fondasi penting dalam mencapai visi, misi, serta tujuan strategis perusahaan.
Dengan mengusung strategi dual growth, PHE fokus mempertahankan bisnis yang sudah berjalan sekaligus mengembangkan wilayah eksplorasi baru, termasuk Indonesia bagian timur yang memiliki risiko lebih tinggi dan minim infrastruktur.
“Keputusan bisnis dan operasional PHE selalu melibatkan tingkat risiko tinggi. Oleh karena itu, pengelolaan risiko investasi dilakukan secara terintegrasi, mencakup risiko finansial, operasional, dan hukum,” jelas Mery dalam acara Risk Management Day 2024 di PHE Tower, Jakarta.
Risk Management Day 2024
Mengusung tema Meningkatkan Peran Manajemen Risiko untuk Keberlanjutan Pertumbuhan Investasi Perusahaan, acara ini menghadirkan para pakar, di antaranya:
- Antonius Agusta, Konsultan Manajemen Risiko dan Partner Deloitte Konsultan Indonesia
- Aminudin, Direktur Antikorupsi Badan Usaha KPK
- RM Wiratmoko Prasihanto, Penata Kelola Perusahaan Negara Ahli Muda Kementerian BUMN
- Dr. Ida Juda Widjojo, akademisi Universitas Prasetiya Mulya
Antonius Agusta memaparkan tren risiko industri migas tahun 2025, seperti disrupsi teknologi, isu ESG, regulasi lintas negara, serta supply-demand energi global. Sementara itu, Aminudin menyoroti pentingnya pengambilan kebijakan yang bebas konflik kepentingan untuk mencegah pelanggaran hukum.
Komitmen PHE pada ESG dan Tata Kelola Bersih
PHE terus mengintegrasikan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam operasionalnya, sejalan dengan Sepuluh Prinsip Universal UN Global Compact yang diadopsi sejak Juni 2022.
Dukungan aspek Governance diwujudkan melalui penerapan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) bersertifikasi ISO 37001:2016, memastikan kebijakan Zero Tolerance on Bribery.
Komisaris PHE, Nanang Untung, berharap kegiatan ini mampu meningkatkan kesadaran risiko para Perwira PHE agar lebih kompeten dalam mengelola bisnis migas. “Risk management adalah kunci untuk memastikan perusahaan tetap berkelanjutan di tengah tantangan besar industri ini,” tegasnya.
Dengan pengelolaan risiko yang terintegrasi, PHE berkomitmen menjadi perusahaan migas kelas dunia yang ramah lingkungan, bertanggung jawab sosial, dan menjalankan tata kelola yang baik. (mad/hdl)