Jakarta (pilar.id) – Telkomsel merilis layanan inovatif bernama ProtekSi Kecil yang dirancang khusus untuk membantu orang tua mengelola aktivitas daring anak.
Layanan ini memungkinkan orang tua menyaring konten negatif, membatasi waktu penggunaan internet, dan menerima laporan aktivitas online anak secara berkala.
Menurut VP Technology Strategy and Consumer Product Development Telkomsel, Ronald Limoa, layanan ini adalah wujud nyata komitmen Telkomsel untuk menciptakan ekosistem digital yang aman bagi generasi muda.
“Teknologi digital memiliki banyak manfaat, tetapi harus digunakan secara bertanggung jawab, terutama oleh anak-anak. ProtekSi Kecil hadir untuk melindungi anak dari paparan konten negatif dan memberikan pengalaman digital yang sehat,” ujar Ronald.
Fitur-Fitur Unggulan ProtekSi Kecil
Layanan ProtekSi Kecil dapat diakses melalui aplikasi MyTelkomsel dengan biaya hanya Rp 15 ribu per bulan. Pelanggan juga mendapatkan kuota internet 500 MB untuk mengelola hingga dua perangkat. Berikut adalah fitur utama yang ditawarkan:
Penyaringan Konten Berbahaya
Memblokir akses ke situs dengan konten negatif berdasarkan kategori yang dipilih orang tua.
Pengaturan Waktu Penggunaan Internet
Orang tua dapat mengatur jadwal penggunaan internet anak melalui aplikasi MyTelkomsel.
Laporan Aktivitas Internet
Memberikan laporan terperinci terkait situs yang terblokir atau aktivitas daring anak.
Layanan ini mudah diaktifkan melalui aplikasi MyTelkomsel. Setelah pembelian, pengguna akan menerima tautan melalui SMS untuk memulai pengaturan layanan.
Tanggapan Positif dari Orang Tua
Survei Telkomsel melalui tSurvey.id terhadap 1.000 responden menunjukkan bahwa 86 persen orang tua berminat menggunakan layanan parental control.
Sebanyak 55 persen menyatakan sangat membutuhkan layanan terjangkau dengan fitur seperti pemblokiran konten negatif, pembatasan waktu akses, dan laporan aktivitas internet.
“Kehadiran ProtekSi Kecil adalah langkah konkret kami untuk mendukung tumbuh kembang anak-anak Indonesia dalam ekosistem digital yang positif,” tambah Ronald.
Telkomsel berharap layanan ini menjadi solusi tepat di tengah tingginya potensi paparan konten berbahaya di internet. (hdl)