Jakarta (pilar.id) – Puncak Perayaan Hari Puisi Indonesia 2024 berlangsung meriah pada Jumat, 20 Desember 2024, di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki. Dengan tema Kembali ke Akar, Kembali ke Sumber, acara ini menghadirkan seminar nasional bertajuk Peta Pemikiran Prof. Dr. Abdul Hadi W.M.
Acara dimulai dengan sambutan dari Dr. Fatchiah E. Kertamuda, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Paramadina.
Ia turut membacakan dua puisi, yaitu Lagu dalam Hujan karya Abdul Hadi W.M. dan “Ibu” karya D. Zawawi Imron.
“Saya bangga menjadi bagian dari perayaan ini, apalagi Prof. Abdul Hadi W.M. adalah Guru Besar pertama Universitas Paramadina,” ungkapnya.
Kehadirannya menjadi lebih istimewa karena dapat membacakan puisi di depan penulisnya langsung, Abah Zawawi Imron.
Dalam seminar, Dr. M. Subhi Ibrahim, Direktur Paramadina Graduate School of Islamic Studies, menyoroti pandangan filsafat Prof. Abdul Hadi W.M. yang berakar pada kebudayaan Timur dan tasawuf.
Ia menekankan bahwa pemikiran Abdul Hadi dipengaruhi oleh konsep filsafat perenial, dengan penekanan pada wahdatul wujud (kesatuan eksistensi) dan insan kamil (manusia sempurna).
“Puisi bagi Abdul Hadi berada di persimpangan antara alam nyata dan spiritual, menyentuh kedalaman makna,” jelas Dr. Subhi.
Bastian Zulyeno, Ph.D., Ketua Program Studi Bahasa Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, juga menyampaikan pandangannya.
Ia memuji kontribusi Abdul Hadi W.M. dalam memperkaya sastra sufistik, khususnya dengan latar belakang keilmuan Sastra Persia.
Untuk menutup sesinya, Bastian membacakan puisi karya Rudaki, penyair Persia, yang mengangkat simbolisme kebijaksanaan melalui cerita tiga baju Yusuf.
Acara ini menjadi momen refleksi mendalam, mengingatkan pentingnya menjaga akar budaya sekaligus menghidupkan spiritualitas melalui puisi. (usm/hdl)