Pontianak (pilar.id) – General Manager PLN Kalbar Muhammad Sofyan Hadi menjelaskan sepanjang 2022 diakibatkan kemampuan listrik tidak sepenuhnya dari PLN sehingga desa yang belum berlistrik sekitar 300 desa yang masih gelap gulita.
Hal itu menjadi target pembangunan PLN Kalbar di tahun depan.
“Untuk kebutuhan kami anggaran hingga Rp5 Triliun sama dengan APBD Kalbar namun realisasi biasa yang didapat hanya di Rp300 Miliar setahun dan usulan kami agar ada percepatan dengan Rp1T,” ungkapnya saat pelepasan Media Ghatering yang digelar oleh PLN Kalimantan Barat.
Media Ghatering dilakukan dalam rangka menjaga silaturahim bersama rekan media yang terus memberikan informasi terkait wilayah PLN di 14 Kabupaten Kota.
Dijelaskan Sofyan Hadi tugas dari PLN sendiri salah satunya membangun sampai bisa dioperasikan yang tentunya mempunyai tingkat kesulitan termasuk pembebasan lahan.
“Tugas di UIP PLN Kalbar ya itu, setelah unit itu bisa dioperasikan unit induk pembangkitan dan penyaluran termasuk transmisi dan menyalurkan energi listrik ke masyarakat dengan handal dan efisien,” tuturnya.
Tugas lainnya, memilih pembangkit yang murah sehingga masyarakat tidak mengeluarkan dengan ekonomi tinggi sampai memenuhi beban puncak. (din)