Yogyakarta (pilar.id) – Sejumlah antisipasi guna mengurai kepadatan lalu lintas telah disiapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta dalam momen arus mudik Lebaran 2023 yang puncaknya diprediksi akan terjadi pada 19-20 April 2023.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya menyebut tahun ini menjadi awal proses mudik diberikan keleluasaan, sehingga potensi terjadinya lonjakan yang cukup besar dari para pemudik akan terjadi dibandingkan tahun sebelumnya.
“Operasi terpadu kami mulai 15-30 April 2023, tetapi puncak mudik diprediksi pada 19-20 April 2023 sehingga penebalan personil dan konsentrasi yang lebih kuat akan dioptimalkan di tanggal itu,” ungkapnya, Rabu (12/4/2023).
Aman menjelaskan, ada dua tipe kepadatan lalu lintas yakni pra lebaran dimana potensi keruwetan akan muncul sebelum lebaran di pusat-pusat perbelanjaan. Sedangkan pasca lebaran kepadatan akan lebih merata lagi seperti di pusat hiburan.
“Ini yang sedang kami dalami dan komunikasikan terkait persiapan rekayasa lalu lintasnya, lalu perkuatan petugas yang optimal serta penyempurnaan petunjuk-petunjuk atau pemandu yang jelas sehingga tidak menimbulkan kebingungan,” paparnya.
Lebih lanjut, pihaknya juga berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait kebijakan penataan arus lalu lintas. Nantinya, sejumlah titik-titik pantauan akan ditambahkan dengan perkuatan personil untuk menangkap gejala sejak dini yang berguna untuk keperluan buka tutup yang lebih efektif.
“Prinsip dasarnya, gejala dini itu dilakukan lewat proses pemantauan yang lebih banyak sehingga sangat menentukan kecepatan dalam buka tutup,” terangnya.
Terkait potensi titik-titik kemacetan, lanjutnya berada di sepanjang Jalan Malioboro, kemudian ring luar di sisi Utara seperti Jalan Urip Sumoharjo, Jalan Diponegoro sampai Jalan Margo Utomo yang juga mengarah ke Malioboro. Selanjutnya, titik kemacetan dari sisi Barat ada Jalan KH Ahmad Dahlan dan sisi Timur Jalan Kusumanegara dan Jalan Sultan Agung.
“Selain kawasan itu, titik-titik yang punya potensi kemacetan seperti Jalan Suryotomo, Jalan Mataram, Jalan Abu Bakar Ali di Pasar Kembang dan Letjen Suprapto seterusnya ini yang terus kami jaga,” tutupnya. (riz/hdl)