Semarang (pilar.id) – Gelaran turnamen tenis Specta Jateng Open 2024, yang merupakan bagian dari Sport Tourism Event (Specta), mendapat sambutan hangat dari peserta dan penonton, dengan kehadiran peserta dari luar provinsi.
“Peserta sangat antusias. Ada sekitar 350 pemain yang berpartisipasi dari babak penyisihan hingga final hari ini. Turnamen ini memiliki beberapa kelas, termasuk ganda putra, ganda putri, beregu, dan kategori eksekutif,” ujar Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, di sela-sela pertandingan Grand Final Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024, di Stadion Jatidiri Semarang, pada Sabtu (4/5/2024).
Antusiasme tidak hanya terbatas pada warga Jawa Tengah, tetapi juga melibatkan peserta dari provinsi lain seperti Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sumatera Selatan, dan bahkan Papua Barat.
Nana menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sedang giat-giatnya dalam mempromosikan sport tourism. Hal ini karena event olahraga memiliki banyak manfaat, seperti meningkatkan minat olahraga, meningkatkan kesehatan masyarakat, menggerakkan perekonomian, dan menjadi ajang pencarian bakat atlet.
“Kami berharap bahwa event olahraga di Jawa Tengah dapat melahirkan atlet-atlet berprestasi. Dengan demikian, kami berharap dapat menggelar pertandingan antarprovinsi yang berskala nasional di masa mendatang,” tambahnya.
Dalam waktu dekat, kata Nana, Jawa Tengah akan menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) pada bulan Juni. Dengan capaian pada PON dua tahun sebelumnya, Jawa Tengah berada di peringkat keenam. Namun, untuk tahun ini, ia menargetkan peringkat ketiga atau keempat.
Selain menjadi penggagas turnamen, Nana Sudjana juga terlibat dalam pertandingan eksibisi. Berpasangan dengan Rektor Unimus Prof Masrukhi, Nana bertanding melawan pasangan Ben Kasyafani (aktor) dan Wakil Rektor III Unnes Prof Ngabiyanto.
Pada akhir pertandingan, pasangan Ben Kasyafani dan Prof Ngabiyanto mengakui keunggulan Nana Sudjana dan Prof Masrukhi.
Ben Kasyafani terkesan dengan keterampilan bermain tenis Nana Sudjana, sehingga mengaku kalah dalam pertandingan tersebut.
“Saya agak terkejut dengan kemampuan tenis Pak Nana. Saya kalah. Namun, pertandingan ini sangat menyenangkan dan memungkinkan kami untuk saling berkenalan. Mungkin perlu ada rematch lain waktu jika ada kesempatan,” katanya.
Ben Kasyafani juga memberikan pujian tinggi untuk fasilitas lapangan tenis di GOR Jatidiri. Ia memberikan nilai 9 karena menurutnya sudah memiliki standar internasional.
“Fasilitas di sini, di GOR Jatidiri, jauh lebih baik daripada yang saya lihat di internet. Sangat bagus. Kualitas lapangan, fasilitasnya, dan suasana semuanya sangat memuaskan. Bahkan menurut saya, sudah mencapai standar internasional,” ujarnya. (ret/hdl)