Jakarta (pilar.id) – Elektabilitas Ganjar Pranowo menurun dalam survei terbaru oleh Lembaga Survei Nasional (LSN) setelah kebijakannya yang kontroversial tentang timnas Israel yang mengakibatkan dibatalkannya Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Meskipun beberapa pengamat berharap elektabilitas akan meningkat setelah ia dideklarasikan sebagai calon presiden oleh PDI Perjuangan, ternyata hal itu tidak terjadi.
Menurut Direktur Eksekutif LSN, Gema Nusantara Bakry, publik sulit memaafkan kesalahan Ganjar, sehingga upayanya untuk merebut kembali dukungan publik tampaknya akan sulit.
“Elektabilitas Ganjar makin jauh tertinggal dari Prabowo,” ungkap Gema di Jakarta, Kamis (4/5/2023). Selain berdampak pada terbenamnya elektabilitas Ganjar, lanjut dia, pembatalan Piala Dunia U-20 juga mempengaruhi elektabilitas PDI Perjuangan.
Hasil survei LSN menunjukkan bahwa jika pemilihan umum diadakan saat ini, hanya 17,6 persen responden yang akan memilih PDI Perjuangan, turun sekitar 5 persen dari survei sebelumnya.
Survei ini juga menunjukkan bahwa publik telah memberikan hukuman elektoral kepada PDI Perjuangan yang dianggap sebagai provokator gagalnya perhelatan Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Di sisi lain, posisi Prabowo Subianto terus menguat, terlepas dari kekecewaan publik terhadap Ganjar. Sinyal dukungan dari Presiden Jokowi kepada Prabowo semakin terang, yang memperkuat dukungan dari berbagai lapisan masyarakat, terutama dari elemen-elemen pendukung Jokowi terhadap Ketua Umum Partai Gerindra tersebut. Prabowo dianggap oleh publik sebagai sosok negarawan yang paling layak menggantikan Presiden Jokowi.
“Sebanyak 21,7 persen responden menyebut nama Prabowo. Sedangkan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan masing-masing sekitar 12 persen,” tambahnya.
Dalam survei LSN, nama Muhaimin Iskandar makin menguat elektabilitasnya sebagai calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo.
Jika dalam survei sebelumnya tingkat keterpilihannya sebagai cawapres masih di bawah 1 persen, kini sebanyak 9,4 persen publik menyebut Ketua Umum PKB tersebut layak menjadi cawapres pendamping Prabowo.
Fenomena menarik lainnya dari temuan survei LSN adalah makin meningkatnya elektabilitas Partai Perindo, partai nonparlemen.
Jika pemilihan umum diadakan saat ini, sebanyak 5,1 persen responden mengaku akan memilih Partai Perindo. LSN memprediksi bahwa Partai Gerindra akan menjadi runner-up Pemilihan Umum 2024 dan mungkin mengancam dominasi PDI Perjuangan jika partai besutan Megawati itu terus mendapatkan sentimen negatif dari publik luas. (usm/hdl)