Jakarta (pilar.id) – Dari sembilan partai politik (parpol) yang lolos pada pemilu 2019, diprediksi dua parpol bakal terlempar dari Senayan pada 2024 mendatang.
Kedua partai tersebut, yakni PPP dan PAN. Masing-masing hanya mendapat elektabilias 2,4 persen dan 1,9 persen dalam survei terbaru Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).
“Setiap partai masih punya peluang menaikkan dukungan karena masih ada sekitar 15,3 persen pemilih yang belum menentukan pilihan,” kata Direktur Riset SMRC Deni Irvani, di Jakarta, Minggu (19/3/2023).
Dalam survei SMRC terbaru yang bertajuk “Tren Elektabilitas Partai” itu juga menyebut, adanya peningkatan sejumlah elektabilitas partai dibandingkan capaian kursi di parlemen pada Pemilu 2019 lalu. Menurutnya, ada tiga partai yang mengalami peningkatan perolehan suara dari proses Pemilu 2019.
Ketiga partai tersebut, yakni PDIP, Gerindra, dan PKB. PDIP yang hanya memiliki 19,3 persen suara pada Pemilu 2019, kini elektabilitasnya mencapai 23,4 persen. Kemudian Gerindra di parlemen memiliki 12,6 persen suara, dalam survei kali ini memperoleh 14,1 persen. Kemudian PKB yang memiliki 9,7 persen di parlemen, dalam survei naik menjadi sebesar 10,3 persen.
“Elektabilitas sebagian besar partai belum pulih,” kata Deni.
Sementara partai-partai lain mendapatkan dukungan lebih rendah dari perolehan Pemilu 2019. Seperti Golkar dari 12,3 persen menjadi 9,1 persen, Nasdem dari 9,1 menjadi 7,0 persen, Demokrat dari 7,8 menjadi 5,9 persen, PKS dari 8,2 menjadi 5,7 persen.
Untuk diketahui, SMRC telah melakukan pada 2-11 Maret 2023 terkait elektabiltas parpol. Pelaksanaan survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum.
Responden berusia 17 tahun atau lebih, dan sudah menikah ketika survei dilakukan oleh pihak SMRC. Sedangkan margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ±3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (ach/hdl)