Yogyakarta (pilar.id) – Julukan Kota Gudeg melekat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Tak pelak jika banyak dijumpai penjual mulai dari warung hingga restoran yang menawarkan kuliner khas yang didominasi rasa manis ini.
Salah satu tempat makan legendaris yang juga menyajikan menu utama gudeg adalah warung makan Gudeg Permata Bu Narti. Lokasinya berada di Jalan Gajah Mada No.2, Gunungketur, Kota Yogyakarta, tepatnya di utara Eks Bioskop Permata.
Gudeg Permata adalah lokasi kuliner malam yang buka pukul 20.00-01.00 WIB. Setiap harinya, Gudeg Permata tak pernah sepi dari kunjungan pelanggan. Bahkan, antrean pembeli Gudeg Permata selalu mengular.
Para pelanggan Gudeg Permata yang selalu rela mengantre ini pun bukan saja berasal dari warga Kota Yogyakarta tetapi, juga banyak dari mereka yang merupakan wisatawan.

Paduan Rasa Pas
Pada saat memesan, pengunjung bisa langsung melihat menu-menu yang tersaji dalam wadah yang berjajar di depan pintu masuk. Menu-menu tersebut merupakan lauk pendamping yang membuat cita rasa gudeg semakin lezat antara lain sambal goreng krecek, telur bebek, dada, paha, sayap hingga ati ampela.
Setelah menyebutkan menu yang diinginkan pengunjung mengambil nomor antrean dan menunggu makanan datang. Meski ramai, pelayanan di warung gudeg yang berdiri sejak 1961 ini terbilang cepat. Rasa manis dari gudeg basah yang dipadukan gurihnya kuah areh dan pedasnya sambal goreng krecek menciptakan cita rasa baru yang unik dan menggugah selera.
Selain itu, daging ayam kampungnya empuk dan bumbunya meresap ke dalam daging. Menariknya, terdapat beberapa biji cabai yang bisa dikunyah apabila rasa pedasnya kurang nendang. Tak heran jika gudeg ini menjadi salah satu kuliner malam yang melegenda di Yogyakarta.

Untuk satu porsi gudeg belum dengan tambahan lauk dibanderol Rp 14 ribu. Harga sajian dengan berbagai lauk berkisar Rp 20 ribu- Rp 30 ribu sudah termasuk dengan lauknya.
Kendati buka pukul 20.00 WIB, pengunjung banyak yang antre sebelum jam buka. Bagi pengunjung yang ingin mencicipi disarankan datang sekitar pukul 21.00 WIB agar lauk yang diinginkan masih tersedia. Terutama saat akhir pekan, banyak wisatawan yang menyerbu dan terkadang sebelum jam tutup gudeg Permata sudah ludes.
Gudeg Legendaris
Terhitung hingga saat ini, usaha Gudeg Permata sudah berjalan 62 tahun lamanya. Gudeg Permata ini mula-mula didirikan oleh Samiyem Pujo atau Bu Pujo. Pendiri Gudeg Permata tersebut telah meniggal dunia 11 tahun lalu pada 2001.
Usaha Gudeg Permata kemudian dilanjutkan oleh anak dari Bu Pujo, Sri Sunarti hingga hari ini. Awalnya, kata Sunarti, setelah Bu Pujo meninggal, Gudeg Permata sempat dipegang oleh adik Sunarti.

“Tapi cuma sekitar 3,5 tahun karena adik saya juga buka (usaha gudeg) sendiri. Jadi saya mulai kelola usaha ini sekitar tahun 2005,” ucapnya di sela menyajikan pesanan, Jumat (10/3/2023).
Dikatakan Sunarti, awalnya lokasi Gudeg Permata berada di Jalan Sultan Agung. Hingga berjalannya waktu, beberapa kali bergeser hingga akhirnya sekitar tahun 1978 berpindah ke tempat saat ini.
“Dulu di Jalan Sultan Agung di sebelah gedung bioskop tapi agak timur, terus geser-geser ke barat. Lalu di parkiran sepeda di sini juga pernah. Baru sekitar tahun 1978 pindah ke sini, dekat pintu masuk itu,” bebernya. (riz/fat)