Jakarta (pilar.id) – Keberhasilan Regional Indonesia Timur Subholding Upstream dalam menemukan sumber daya kontinjen gas dan kondensat dari sumur eksplorasi Kolibri 001 (KOL-001) pada akhir 2022 lalu tidak terlepas dari peran PT Elnusa Tbk (Elnusa).
Keberhasilan ini turut mendukung pencapaian target produksi minyak 1 juta barel per hari dan produksi gas 12 BSCFD pada tahun 2030 mendatang. Di samping itu juga sebagai ajang pembuktian kompetensi unggul yang dimiliki Elnusa.
“Solusi-solusi yang dihadirkan Elnusa mampu bersaing baik secara nasional maupun international,” ungkap Direktur Operasi Elnusa, Charles Harianto Lumbantobing, Kamis (26/1/2023).
Charles menyebut kegiatan Elnusa dalam pengeboran di Kolibri dimulai pada akhir Juni 2022, dengan kegiatan yang paling besar adalah Drilling Fluid Services, kemudian Well Testing dan Perforation & Pipe Recovery (PPR). Sebelumnya, lanjutnya pihaknya juga telah melakukan preparasi dari jauh hari untuk sumur eksplorasi Kolibri.
Selain itu, dengan dukungan teknologi terbaru serta inovasi Perwira Elnusa, kegiatan Drilling Fluid Services di Formasi Tuban bisa diatasi dengan baik. Dimana kegiatan Mud service menggunakan sistem High Performance Water Based Mud (HPWBM) sebuah inovasi dari anak usaha Elnusa yakni Elnusa Petrofin.
“HPWBM jika dilihat dari sisi biaya memang cenderung lebih efisien 30 persen, tetapi lebih lama dari sisi waktu. Melalui Inovasi ini, Elnusa bisa membuktikan sistem HPWBM bisa berjalan dengan baik di Formasi Tuban yang sebenarnya sangat reaktif dan challenging jika menggunakan water based,” jelasnya.
Di samping service yang baik, dari sisi operasional pihaknya terus berkoordinasi dengan Pertamina EP guna memperlancar aktivitas pengeboran eksplorasi.
Setiap hari, kata Charles pihaknya selalu mengadakan morning meeting dan koordinasi melalui aplikasi digital sebelum bekerja guna mengetahui kendala dan solusi untuk mempermudah temuan eksplorasi.
“Elnusa berharap hasil tersebut dapat segera ditindaklanjuti ke tahap development hingga akhirnya dapat dimonetisasi lewat kegiatan produksi sehingga bisa berkontribusi meningkatkan produksi migas nasional,” ujarnya.
Sehingga, apabila sumur tersebut akan diproduksi memerlukan fasilitas dan peralatan produksi yang bisa didukung Elnusa yang telah memiliki pengalaman di Sumur Kolibri sehingga dapat melakukan pekerjaan based on competency.
Sementara itu, VP Explorations Regional Indonesia Timur, Dedi Yusmen menyebut berdasarkan hasil studi pasca well testing di sumur KOL-001 terdapat potensi hidrokarbon dari sumur yang terletak di Desa Bondol, Kecamatan Ngambon, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
“Kedepan produksi KOL-001 tentunya akan menambah sumbangsih Pertamina Group dalam menjaga keberlangsungan hulu migas nasional,” tandasnya. (riz/hdl)