Sumedang (pilar.id) – Bencana gempa bumi dengan kekuatan Magnitudo 4,8 yang melanda Sumedang pada 31 Desember 2023 telah menyebabkan kerusakan signifikan, puluhan korban luka, dan ratusan rumah penduduk rusak. Dalam situasi ini, Tentara Nasional Indonesia (TNI) turun tangan untuk memberikan bantuan dan pertolongan kepada masyarakat yang terdampak.
Aparat teritorial wilayah Kodam III/Slw membentuk Posko Tanggap Darurat sebagai langkah awal dalam memberikan bantuan dan mendukung evakuasi korban bencana. Prajurit TNI terlibat aktif dalam kegiatan evakuasi, rehabilitasi, dan konstruksi, menunjukkan respons cepat dan tepat sesuai dengan Visi Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, yaitu TNI PRIMA (Profesional, Responsif, Integratif, Modern, dan Adaptif).
Tindakan TNI ini juga sesuai dengan Tugas Pokok TNI yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, khususnya dalam pelaksanaan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) poin 12, yang mencakup membantu menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian, dan pemberian bantuan kemanusiaan.
Setelah gempa, TNI bersama masyarakat setempat berkolaborasi dalam kegiatan gotong royong untuk membersihkan puing-puing bangunan di Dusun Tegal Panjang RT 02/01, Desa Cikoneng, Kecamatan Ganeas, Kabupaten Sumedang. Selain itu, dilakukan kegiatan karya bakti pembersihan material puing-puing bangunan Pasar Pemda, Desa Cikaramas.
Sebagai upaya untuk meringankan beban masyarakat yang terkena dampak bencana, Kodam III/Slw juga memberikan bantuan sebanyak 1.000 paket sembako. Bantuan tersebut disalurkan melalui Kodim 0610/Sumedang sebagai wujud nyata kepedulian TNI terhadap kondisi masyarakat yang membutuhkan dukungan.
Dengan kerjasama antara TNI dan masyarakat, diharapkan proses pemulihan dan rekonstruksi pasca gempa di Sumedang dapat berlangsung lebih efektif dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat setempat. (usm/hdl)