Surabaya (pilar.id) – Membangun masyarakat melalui pengabdian merupakan komitmen nyata Universitas Airlangga (UNAIR) dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs). Dalam konteks ini, UNAIR berperan aktif dalam World University Association for Community Development (WUACD), sebuah wadah kolaborasi global antar universitas.
WUACD memiliki misi membangun kerja sama internasional terkait program tridharma di lembaga pendidikan tinggi, pertukaran data, dan evaluasi pelaksanaan SDGs. Pada tahun ini, UNAIR menjadi tuan rumah WUACD Summit 2023 dengan tema utama SDGs point 14, “Kehidupan di Bawah Air,” yang didukung oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Fokus pada pelestarian lingkungan akuatik sebagai kunci utama untuk membangun ekologi yang lebih baik.
Prof Dr Ni Nyoman Tri Puspaningsih MSi, Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Community Development UNAIR, menyatakan harapannya agar pertemuan ini dapat mendorong kolaborasi dalam program pengembangan komunitas dan pengabdian masyarakat di berbagai negara. Konsorsium ini dianggap sebagai wadah untuk memperkuat kerja sama antar universitas global.
“Dengan bersatunya semua anggota, diharapkan dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam pengembangan komunitas,” ungkap Prof Ni Nyoman.
Lebih lanjut, ia berharap dukungan dan diskusi antar anggota WUACD dapat meningkatkan perhatian terhadap program pengembangan komunitas, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia. “Terima kasih banyak kepada semua anggota kami atas dedikasi dan kontribusi Anda. Semoga kita dapat terus memberikan dampak nyata,” paparnya.
Dr Niko Azhari Hidayat, SpBTKV(K), menjelaskan bahwa program SDGs yang akan difokuskan pada tahun 2024 melibatkan sektor ekonomi, pendidikan, pengabdian masyarakat, dan kesehatan. Para koordinator baru WUACD 2024, yaitu Dr Rahmat Yuliawan SE MM AWP CHRM, Prof Ira Nurmala SKM MPH PhD dari UNAIR, dan Assoc Prof Dr Mohd Roslan Rosnon dari Universitas Putra Malaysia, akan bertanggung jawab mengimplementasikan program-program ini.
Komitmen ini akan diwujudkan melalui berbagai kegiatan seperti summer program, international conference, Airlangga Grant and Matching Fund on Community Development, hingga WUACD International Community Development. Dr Niko menegaskan bahwa para koordinator akan mengajukan proposal kegiatan dan memetakan universitas mana yang akan melaksanakan program tersebut.
Selain membahas program WUACD ke depan, pada acara ini juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan anggota baru dari universitas di luar negeri, termasuk Griffith University, Allama Iqbal Open University, dan University of The Punjab. (ipl/hdl)