Jakarta (pilar.id) – Sebanyak 12 proyek hulu minyak bumi dan gas (migas) bakal onstream tahun ini. Lima proyek di antaranya ditargetkan selesai di kuartal 2.
Deputi Operasi SKK Migas, Julius Wiratno, mengatakan penyelesaian proyek hulu migas akan memberikan dampak yang signifikan untuk mencapai target lifiting migas yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.
Sementara, harga minyak dunia terus meninggi sejak tahun lalu dan diperkirakan bertahan dalam waktu lama.
Lembaga riset seperti Rystad telah memperkirakan harga minyak dunia berada dikisaran US$80 per barel atau lebih tinggi dibandingkan estimasi awal yang sebesar US$60 per barel.
“Momentum harga minyak dunia yang tinggi dimanfaatkan betul oleh SKK Migas dengan mendorong KKKS untuk melakukan investasi yang lebih agresif, serta mendorong KKKS untuk melaksanakan programnya lebih dini di awal tahun. Termasuk di dalamnya adalah SKK Migas mengawal penyelesaian proyek hulu migas 2022,” kata Julius, melalui keterangan tertulis diterima Pilar.id, Kamis (7/4/2022)
Lima proyek hulu migas tersebut yaitu 1 proyek minyak dan gas yaitu Bukit Tua Phase 2B Petronas Carigali Ketapang II Ltd. dan 4 (empat) proyek gas meliputi Hiu Phase 2 Medco E&P Natuna, Jumelai Pertamina Hulu Mahakam, Baru Gas Plant Modif. to Tenayan Plant EMP Bentu, serta OPL South Sembakung JOB PMEP Simenggaris.
Investasi untuk lima proyek tersebut mencapai US$250,3 juta atau sekitar Rp3,6 triliun (asumsi US$1 setara Rp14.400). Proyek ini akan memberikan potensi tambahan produksi minyak sebesar 14 ribu barel per hari (BOPD) dan gas sebesar 179 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).
Berdasarkan prognosa saat ini, kata Julius, diperkirakan ada 12 proyek hulu migas yang bisa onstream di tahun 2022. Ini sesuai target yang telah ditetapkan dalam key performance indicator (KPI).
“Untuk 5 proyek yang akan onstream di kuartal 2 tahun 2022, dari jumlah tersebut di bulan April akan onstream proyek Bukit Tua Phase 2B, sedangkan 3 (tiga) proyek lainnya yaitu Hiu Phase 2, Jumelai dan Baru Gas Plant Modif. To Tenayan Plant akan onstream di bulan Mei dan 1 (satu) proyek OPL South Sembakung di bulan Juni,” ungkap Julius.
Sebelumnya, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto melakukan kunjungan kerja ke Petronas Carigali Ketapang II Limited (PCKL) di Gresik (28/3), untuk melihat lebih dekat progress penyelesaian Proyek Bukit Tua Phase 2B. Dalam kunjungan kerja tersebut, Dwi Soetjipto mendapatkan penjelasan perkembangan proyek Bukit Tua Phase 2B yang sudah mencapai 96 persen dari target, sehingga dipastikan pada April 2022 sudah bisa onstream.
Dwi menekankan pentingnya proyek Bukit Tua Phase 2B bisa onstream di April 2022 mampu menaikkan lifting. Tidak hanya di wilayah kerja (WK) Ketapang tetapi juga pencapaian lifting secara nasional.
“Jika di tahun 2021 capaian produksi minyak di WK Ketapang sebesar 7.032 BOPD dan 32,8 MMSCFD, maka di tahun 2022 diharapkan lifting minyak akan meningkat menjadi 12 ribu BOPD,” ujar Dwi. (beq)