Jakarta (pilar.id) – Sidang Umum ke-44 ASEAN Inter Parliamentary Assembly (AIPA) telah resmi dimulai di Jakarta. Dalam pembukaan sidang tersebut, Ketua DPR RI dan Presiden AIPA ke-44, Puan Maharani, mengajak anggota parlemen AIPA untuk meningkatkan soliditas di antara negara-negara ASEAN dan berupaya mengurangi perbedaan di antara mereka.
Sidang Umum AIPA ke-44 telah berlangsung sejak tanggal 5 Agustus 2023, dan resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta Pusat, pada Senin (7/8/2023). Jokowi hadir dengan didampingi oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Puan Maharani menyambut rombongan Presiden dan para tamu dengan baik, dan dalam pembukaan sidang tersebut, dirinya berbicara tentang pentingnya kerjasama di antara negara-negara ASEAN. Dalam event yang dihadiri oleh tokoh-tokoh negara, seperti Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Puan menekankan peran penting parlemen dalam menghadapi tantangan-tantangan global.
“Dalam mengatasi tantangan global, kerjasama antarnegara merupakan kunci. AIPA dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam menyelesaikan berbagai tantangan tersebut,” kata Puan.
Sidang Umum AIPA ke-44 ini diadakan dengan tema ‘Responsive Parliaments for a Stable and Prosperous’ dan dihadiri oleh 605 delegasi yang terdiri dari Ketua dan Anggota Delegasi Anggota AIPA, Sekretaris Jenderal AIPA, 18 negara observer dan tamu, serta 10 organisasi internasional.
“Komitmen untuk kerjasama antarnegara menjadi sangat penting dalam menjawab berbagai permasalahan di Asia Tenggara. Kami berharap agar ASEAN tetap bersatu demi perdamaian dan kesejahteraan di kawasan ini,” ujar Puan.
Puan juga menggarisbawahi peran penting Parlemen dalam memenuhi aspirasi rakyat dan menciptakan kehidupan yang aman dan sejahtera. Dia mengingatkan bahwa pelibatan Parlemen dalam isu-isu internasional memiliki dampak langsung bagi masyarakat yang juga merupakan pemilih mereka.
Sebagai perwakilan rakyat, Puan menyebutkan bahwa perbedaan di antara negara-negara anggota AIPA seharusnya tidak menghalangi kerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Dia menekankan pentingnya menemukan titik temu dalam berbagai isu dan berupaya memperkecil perbedaan.
“Dinamika geopolitik yang semakin kompleks di masa depan akan menimbulkan berbagai situasi baru. Kami mengajak negara-negara ASEAN untuk lebih solid dan mencari persamaan di tengah perbedaan,” tegas Puan.
Puan juga menyoroti isu-isu strategis yang akan dibahas dalam Sidang Umum AIPA ke-44, seperti penyelesaian situasi di Myanmar dan penurunan ketegangan geopolitik di kawasan Asia Tenggara. Dia berharap dialog antara anggota AIPA dan negara observer dapat membangun hubungan yang potensial dalam mengembangkan diplomasi preventif.
Sidang Umum AIPA ke-44 akan menghasilkan rekomendasi yang mendukung tema dan sinergi antara pemerintah dan parlemen negara-negara ASEAN. Di akhir sidang, AIPA akan mengeluarkan Komunike Bersama yang menunjukkan komitmen kuat parlemen dalam menghadapi berbagai masalah global.
“Kami yakin bahwa diplomasi parlemen dapat memperkuat pemahaman dan membangun kepercayaan di antara negara-negara di Asia Tenggara. Indonesia, melalui DPR RI, telah menjadi pusat diplomasi parlemen yang aktif di tingkat global dan regional,” kata Puan.
Presiden Jokowi juga menegaskan peran penting Parlemen dalam memperjuangkan aspirasi rakyat dan mengingatkan bahwa aspirasi rakyat harus menjadi prioritas utama dalam setiap keputusan pemerintah.
Sekjen AIPA, Siti Rozaimeriyanty Dato Haji Abdul Rahman, menegaskan dukungan penuh AIPA terhadap Sidang Umum ke-44 dan menekankan pentingnya resolusi-resolusi yang dihasilkan oleh anggota parlemen AIPA dalam memperkuat hukum nasional.
Sidang Umum AIPA ke-44 akan membahas sejumlah isu strategis bersama komisi-komisi AIPA, termasuk isu politik, ekonomi, sosial, perempuan, organisasi, dan pemuda. Dengan kerjasama dan komitmen dari anggota parlemen ASEAN, diharapkan bahwa ASEAN akan semakin kuat dan bersatu dalam menghadapi tantangan masa depan. (hen/hdl)